![]() |
| Gambar oleh Tony Parts dari Pixabay |
SASTRANUSA - Di balik riuh langkah masyarakat Nusantara, terdengar bisik-bisik kata yang diwariskan secara lisan dari generasi ke generasi. Suara-suara itu menenun kisah, nasihat, dan nilai-nilai kehidupan yang tak tertulis di buku manapun.
Sastra lisan hadir sebagai cermin budaya yang hidup, menampilkan keberagaman bahasa, dialek, dan logika masyarakat. Keunikan ini menjadi daya tarik tersendiri bagi siapa pun yang menelusuri jejak tradisi lokal.
Masing-masing cerita, pantun, maupun tembang yang diucapkan bukan sekadar hiburan semata, melainkan sarana penyampaian pesan moral dan pengetahuan praktis. Kesederhanaan bentuknya menyimpan makna mendalam yang tersimpan rapi dalam ingatan kolektif.
Fungsi sastra lisan melampaui hiburan karena sekaligus menjadi media pendidikan. Anak-anak dan generasi muda belajar tentang norma, sejarah, serta kearifan lokal tanpa harus membaca buku formal.
Manfaatnya terasa dalam memperkuat identitas komunitas dan mempererat hubungan antaranggota masyarakat. Setiap pertunjukan atau dialog lisan membentuk ikatan emosional yang tak mudah tergantikan oleh teknologi modern.
Selain itu, sastra lisan juga berperan sebagai arsip budaya yang fleksibel. Cerita yang diceritakan ulang mengalami adaptasi sesuai konteks zaman, sehingga tetap relevan tanpa kehilangan akar tradisinya.
Warisan budaya ini menegaskan pentingnya keberlanjutan tradisi lisan di tengah arus globalisasi. Kehilangan satu cerita berarti mengikis sebagian memori kolektif yang membentuk jati diri bangsa.
Melalui pemeliharaan dan dokumentasi yang bijaksana, nilai-nilai luhur yang terkandung dalam sastra lisan dapat dijaga. Hal ini membuka kesempatan bagi generasi baru untuk mengenal dan menghargai akar budaya secara lebih mendalam.
Sastra lisan bukan hanya hiburan atau cerita lama yang terlupakan, tetapi sebuah jendela untuk memahami kehidupan masyarakat masa lalu. Keindahan bentuk dan kedalaman maknanya mengajarkan bahwa kata-kata memiliki kekuatan untuk menyatukan, mendidik, dan mewariskan warisan yang abadi.*(S/N)
