SN TOP

Rangkaian Lomba Meriahkan Dua Dekade Himpaudi Sampang

 

Rangkaian Lomba Meriahkan Dua Dekade Himpaudi Sampang

Rangkaian Lomba Meriahkan Dua Dekade Himpaudi Sampang/Sastranusa.id/iebenk.

SASTRANUSA, SAMPANG – Suasana Alun-alun Trunojoyo, tampak berbeda pada perayaan dua dekade Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia (Himpaudi), Kabupaten Sampang, Jawa Timur, Selasa (9/9/2025).

Tidak hanya diisi dengan sambutan dan penampilan seni anak-anak PAUD, rangkaian lomba kreatif turut digelar untuk memeriahkan hari ulang tahun Himpaudi ke 20 dengan mengusung tema 'Dua Dekade Membersamai PTK PAUD Wujudkan Kesetaraan dan Kesejahteraan.'

Sejak pagi, gelak tawa dan sorak-sorai peserta mewarnai jalannya lomba bakiak. Para guru PAUD yang biasanya tampil serius di ruang kelas, pada kesempatan itu terlihat penuh semangat berlari dengan langkah kompak di atas bakiak panjang.

Tak jarang, aksi lucu peserta yang terjatuh atau kesulitan menjaga keseimbangan membuat penonton terhibur. Lomba ini bukan sekadar adu cepat, melainkan juga menjadi simbol kebersamaan dan kekompakan antarpendidik.

Tidak berhenti di situ, kreativitas guru PAUD kembali diuji dalam lomba menata menu bekal sehat. Aneka lauk sederhana disulap menjadi sajian menarik yang penuh warna.

Para peserta berusaha menunjukkan bahwa bekal untuk anak tidak hanya lezat, tetapi juga bergizi dan mampu menumbuhkan semangat belajar.

Dewan juri menilai berdasarkan gizi, kerapian, serta kreativitas penyajian. Lomba ini menjadi ajang pembelajaran langsung bagi para guru bagaimana menanamkan pola hidup sehat sejak dini.

Di sisi lain, sorak semangat terdengar dari arena lomba mewarnai strofom. Anak-anak PAUD tampak khusyuk menggenggam krayon dan kuas, menghias bidang strofom putih menjadi karya penuh warna.

Kegembiraan terpancar dari wajah mereka, sementara orang tua dan guru mendampingi dengan bangga. Lomba ini sekaligus mengasah motorik halus serta imajinasi anak, sejalan dengan tujuan pendidikan usia dini.

Malam Penuh Kreativitas

Ketika malam tiba, semarak peringatan berlanjut dengan lomba fashion show dan orasi. Cahaya lampu panggung menambah keindahan suasana, sementara musik pengiring membuat setiap langkah peserta terasa istimewa.

Guru-guru PAUD tampil percaya diri membawakan busana kreatif, sebagian memadukan pakaian tradisional dengan sentuhan modern, menampilkan pesona yang jarang terlihat di keseharian mereka.

Lomba orasi pun tak kalah menarik. Para peserta diberi kesempatan menyampaikan gagasan, motivasi, dan semangat perjuangan dalam membangun pendidikan anak usia dini.

Dengan lantang, mereka mengangkat isu penting seputar kesetaraan guru PAUD, tantangan pendidikan, hingga peran keluarga dalam membentuk karakter anak. Sorakan penonton menandai dukungan penuh terhadap keberanian guru-guru menyuarakan aspirasi mereka.

Kebersamaan yang Menguatkan

Rangkaian lomba yang berlangsung sepanjang hari itu bukan sekadar hiburan, melainkan juga menjadi ruang kebersamaan yang mempererat silaturahmi antarpendidik, orang tua, dan masyarakat.

Guru yang biasanya menjadi fasilitator pembelajaran, kini tampil sebagai peserta lomba dengan semangat sportif. Anak-anak pun mendapat pengalaman berharga, melihat bahwa belajar bisa dikemas secara menyenangkan melalui kegiatan kreatif.

Menurut panitia, lomba ini sengaja dirancang untuk menampilkan sisi lain dari pendidik PAUD yang penuh ide dan kreativitas.

“Kami ingin menunjukkan bahwa guru PAUD bukan hanya mengajar di kelas, tetapi juga bisa tampil menghibur, kreatif, dan inspiratif. Lomba-lomba ini adalah bentuk apresiasi bagi perjuangan mereka selama ini,” ujar salah seorang panitia penyelenggara.

Momentum Dua Dekade

Perayaan dua dekade Himpaudi Sampang menjadi momen penting untuk mengenang perjalanan panjang organisasi sekaligus mempertegas perjuangan kesetaraan guru PAUD.

Rangkaian lomba menambah warna dalam perayaan tersebut, menjadikannya bukan hanya ajang seremonial, tetapi juga festival kebersamaan yang sarat makna.

Kehadiran tokoh, pejabat daerah, serta masyarakat, acara ini semakin menegaskan dukungan kolektif terhadap kiprah guru PAUD. Melalui lomba yang penuh keceriaan, tersampaikan pula pesan serius: perjuangan guru PAUD harus terus mendapat perhatian, penghargaan, dan kesejahteraan yang layak.*

Penulis: Iebenk