Kuatkan Pemahaman Spritual, SDN 09 V Koto Kampung Dalam Kerja Sama dengan Para Ustad
![]() |
Situasi pembelajaran spiritual di SSN 09 V Koto Kampung Dalam/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
SASTRANUSA.ID, PADANG PARIAMAN - Upaya peningkatan mutu pendidikan berbasis agama terus dilakukan oleh SDN 09 V Koto Kampung Dalam. Sekolah dasar ini menggagas kerja sama dengan para ustadz setempat untuk memperkuat pemahaman spiritual para siswanya.
Program yang dijalankan diberi nama Mentari, sebuah kegiatan sederhana namun memiliki makna mendalam. Melalui kegiatan ini, setiap siswa diminta untuk menghafal satu baris ayat setiap hari dengan bimbingan guru kelas masing-masing. Langkah tersebut diharapkan mampu menumbuhkan kedisiplinan dalam mengingat dan mengamalkan ajaran agama sejak dini.
Suasana kegiatan berlangsung di aula sekolah yang cukup luas sehingga mampu menampung seluruh siswa. Ustadz yang dihadirkan tidak hanya mengajarkan hafalan, tetapi juga memberi pemahaman tentang makna ibadah dan cara menjalankannya dengan benar. Banyak siswa yang mengaku merasa lebih dekat dengan nilai keagamaan setelah mengikuti kegiatan ini.
Kepala SDN 09 V Koto Kampung Dalam, Roza Naulia Rosdianti, menuturkan bahwa program Mentari memang dipersiapkan sebagai langkah nyata dalam memperdalam wawasan keagamaan di lingkungan sekolah. Menurutnya, kolaborasi dengan ustadz menjadi strategi penting untuk menghadirkan pembinaan yang lebih terarah.
![]() |
Kepala SDN 09 V Koto Kampung Dalam, Naulia Rosdianti/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
“Pentingnya kerja sama kami lakukan dengan ustadz adalah agar siswa mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik dari sebelumnya,” ungkap Roza Naulia Rosdianti.
Lebih lanjut, Roza menekankan bahwa keberadaan ustadz di sekolah memiliki nilai tambah yang besar. Selain pengalaman mereka dalam bidang agama, para ustadz juga memahami metode pembelajaran yang dapat membuat siswa lebih mudah menyerap pengetahuan. Dengan begitu, nilai spiritual siswa bisa berkembang seiring dengan peningkatan akademik.
Program Mentari juga didukung penuh oleh guru-guru di sekolah tersebut. Mereka menilai bahwa kerja sama dengan ustadz tidak hanya sebatas penyampaian teori, melainkan juga pembiasaan perilaku sehari-hari. Pembelajaran agama diarahkan agar siswa mampu menjadikannya sebagai kebiasaan hidup.
Salah seorang guru menjelaskan bahwa pentingnya praktik ibadah dalam keseharian menjadi fokus utama dalam kegiatan ini. “Sholat adalah tiang agama yang harus ditegakkan dalam kehidupan sehari-hari,” ucap salah seorang guru SDN 09 V Koto Kampung Dalam.
Guru tersebut menambahkan, kegiatan menghafal satu baris setiap hari serta pembelajaran yang dipandu oleh ustadz bukan sekadar rutinitas. Semua itu menjadi bagian dari penilaian rapor siswa di mata pelajaran keagamaan. Dengan begitu, pembelajaran agama tidak hanya berhenti di ruang kelas, tetapi juga membentuk karakter siswa di luar sekolah.
Keberhasilan program ini terlihat dari antusiasme siswa yang semakin meningkat. Banyak dari mereka yang merasa lebih percaya diri saat membaca ayat-ayat Al-Qur’an di depan teman-temannya. Selain itu, orang tua juga merasakan dampak positif karena anak-anak mulai membiasakan diri beribadah tepat waktu di rumah.
Tidak sedikit siswa yang menyampaikan bahwa kegiatan ini membuat mereka lebih mudah memahami makna ayat yang dihafalkan. “Kalau hafalannya sedikit-sedikit setiap hari, rasanya lebih gampang diingat dan tidak terburu-buru,” kata seorang siswa usai mengikuti kegiatan.
![]() |
Situasi pembelajaran di SDN 09 V Koto Kampung Dalam/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
Selain pembelajaran hafalan, ustadz juga memberikan tausiyah singkat yang dikaitkan dengan kehidupan sehari-hari. Hal ini bertujuan agar siswa tidak hanya mengingat ayat, tetapi juga mampu mengamalkannya dalam tindakan nyata. Materi yang disampaikan mencakup adab terhadap orang tua, kedisiplinan waktu, hingga pentingnya menjaga kebersihan.
Pihak sekolah menilai bahwa pendekatan seperti ini sangat efektif. Pembelajaran agama tidak lagi dianggap sebagai beban, melainkan kegiatan yang menyenangkan. Anak-anak lebih bersemangat ketika materi dikaitkan dengan hal-hal yang mereka temui dalam kehidupan sehari-hari.
Ke depan, SDN 09 V Koto Kampung Dalam berencana memperluas program Mentari dengan menambah variasi kegiatan. Beberapa di antaranya seperti lomba hafalan, praktik doa bersama, hingga kajian sederhana yang melibatkan orang tua siswa. Rencana tersebut diharapkan dapat semakin memperkuat sinergi antara sekolah, ustadz, dan keluarga.
Menurut Roza Naulia Rosdianti, program yang konsisten akan membentuk generasi muda dengan fondasi agama yang kokoh.
" Inikan Anak-anak termasuk harapan bangsa. Jika sejak dini mereka terbiasa dengan ajaran agama, maka di masa mendatang mereka bisa menjadi pribadi yang lebih baik,” ujarnya.
Dengan semangat kebersamaan, program Mentari di SDN 09 V Koto Kampung Dalam kini menjadi salah satu contoh nyata bahwa pendidikan agama bisa dilaksanakan dengan cara yang sederhana, terstruktur, dan menyenangkan. Kegiatan ini bukan hanya menambah hafalan, tetapi juga memperkuat karakter siswa agar lebih siap menghadapi tantangan zaman.
Penulis: Jeki Arianto