![]() |
Situasi Lokakarya di MTsN 6 Padang Pariaman/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
SastraNusa.id, Padang Pariaman - Langit Padang Pariaman tampak cerah saat halaman MTsN 6 dipenuhi semangat para tenaga pendidik dan staf sekolah. Aroma pagi yang segar seakan menjadi pertanda bahwa hari itu bukan hari biasa. Ada momen penting yang tengah berlangsung, dan suasananya benar-benar berbeda dari rutinitas harian di sekolah tersebut.
Senin, 16 Juni 2025, menjadi hari yang menandai dimulainya lokakarya internal di MTsN 6 Padang Pariaman. Sebuah forum reflektif yang diselenggarakan untuk menyambut tahun pelajaran 2025 hingga 2026. Seluruh guru, wakil kepala sekolah, dan staf tata usaha hadir dengan wajah antusias, siap membuka ruang diskusi demi menyusun arah pendidikan yang lebih matang.
Helmiyanti M.Pd.E selaku kepala madrasah membuka langsung kegiatan tersebut. Tidak hanya hadir sebagai pimpinan, tetapi juga sebagai sosok penggerak perubahan. Di tengah dinamika pendidikan yang kian kompleks, sekolah ini memilih untuk tidak berjalan sendiri. Kolaborasi jadi kunci dan lokakarya ini menjadi titik awal dari rencana panjang yang telah disusun.
Forum Refleksi dan Perencanaan Strategis
![]() |
Lokakarya MTsN 6 Padang Pariaman Tingkatkan Mutu Pendidikan 2025 /Jeki Arianto |
Lokakarya bukan sekadar kegiatan seremonial. Lebih dari itu, forum ini menjadi medium untuk mengurai capaian, hambatan, serta potensi yang dimiliki sekolah. Helmiyanti menegaskan pentingnya evaluasi terbuka yang melibatkan seluruh unsur di dalamnya. Menurutnya, setiap pengalaman dalam satu tahun terakhir harus dijadikan bahan belajar untuk memperbaiki langkah di tahun berikutnya.
Evaluasi dilakukan secara menyeluruh dan penuh kejujuran. Semua suara didengar, setiap masukan dicatat. Lokakarya tahun ini tidak hanya fokus pada teknis pembelajaran, tetapi juga menyentuh strategi besar sekolah dalam merespons perubahan zaman, teknologi, serta dinamika sosial di sekitar lingkungan belajar.
Di hadapan para peserta, Helmiyanti menyampaikan, bahwa perencanaan yang baik harus dilandasi refleksi mendalam. Tidak cukup hanya mengulang program lama, tetapi juga berani mengambil keputusan baru demi kemajuan madrasah secara keseluruhan. Komitmen ini bukan sekadar slogan, tetapi langkah nyata untuk menjawab tantangan ke depan.
Kolaborasi dengan Kemenag Sebagai Penguat Arah
Kehadiran Zaitul Makmur dari Kementerian Agama Padang Pariaman menjadi penguat arah dalam kegiatan ini. Sebagai Kasi Pendidikan Madrasah, perannya tidak hanya sebatas narasumber. Lebih dari itu, kolaborasi antara madrasah dan pemerintah daerah menjadi kekuatan dalam membangun sinergi pendidikan yang berkelanjutan.
Dalam pemaparannya, Zaitul memberikan apresiasi atas konsistensi MTsN 6 dalam menjaga kualitas akademik. Menurutnya, kemajuan pendidikan tidak bisa dicapai dengan cara instan. Perlu proses panjang, keterlibatan semua pihak, serta ruang diskusi yang sehat seperti lokakarya ini.
Zaitul juga menekankan, bahwa fasilitas bukan satu-satunya faktor keberhasilan. Justru yang lebih menentukan adalah semangat kolaborasi. Saat guru, pimpinan sekolah, dan tenaga kependidikan bekerja dengan semangat yang sama, dampaknya akan terasa langsung dalam proses belajar mengajar di kelas.
Partisipasi Aktif Menjadi Kekuatan Utama
Pantauan di lapangan, kegiatan lokakarya berjalan dalam suasana yang cair namun tetap serius. Para peserta tidak sekadar hadir, mereka terlibat aktif dalam setiap sesi diskusi. Banyak guru yang menyampaikan gagasan kreatif dan kritik membangun terhadap program-program sebelumnya. Suasana semacam ini memperlihatkan bahwa budaya diskusi sehat telah tumbuh di lingkungan MTsN 6 Padang Pariaman.
Seorang guru yang enggan disebutkan namanya menyampaikan, bahwa kegiatan ini memberikan banyak inspirasi. Terlebih dengan kehadiran narasumber dari luar yang memberikan perspektif baru. Menurutnya, banyak hal yang bisa diterapkan dalam tugas sehari-hari di kelas setelah mengikuti lokakarya tersebut.
Meskipun tema yang diangkat cukup strategis dan menuntut pemikiran kritis, panitia tetap menyelipkan elemen hiburan. Doorprize dibagikan di akhir acara kepada peserta yang aktif dan bersemangat. Hal ini menjadi bentuk apresiasi sekaligus cara sederhana untuk menjaga suasana tetap hangat dan bersahabat.
Dokumen Perencanaan Jadi Arah Baru
Seluruh hasil dari kegiatan lokakarya tidak dibiarkan menguap begitu saja. Semua gagasan dirangkum dan disusun menjadi dokumen perencanaan sekolah yang konkret. Dokumen tersebut akan menjadi panduan utama dalam menjalankan program tahun pelajaran 2025 hingga 2026.
Rencana tersebut mencakup berbagai aspek mulai dari penguatan kurikulum, pengelolaan kelas, strategi peningkatan mutu guru, hingga pendekatan yang lebih inklusif terhadap peserta didik. Langkah ini membuktikan bahwa MTsN 6 tidak hanya berbicara visi, tetapi juga mengimplementasikan rencana secara nyata.
Salah seorang panitia menyebutkan, pelaksanaan lokakarya ini menunjukkan betapa pentingnya komitmen jangka panjang dalam dunia pendidikan. Menurutnya, keterbukaan dalam menyusun strategi masa depan merupakan fondasi utama bagi kemajuan sekolah.
Langkah Serius Menyambut Tahun Baru
MTsN 6 Padang Pariaman telah menunjukkan kesiapannya dalam menyambut tahun ajaran baru. Melalui lokakarya ini, sekolah tersebut membuktikan bahwa perubahan tidak harus menunggu datangnya kebijakan pusat. Sekolah bisa memulai dari ruang refleksi kecil yang digerakkan oleh semangat besar.
Dengan dukungan Kementerian Agama dan partisipasi aktif seluruh civitas sekolah, madrasah ini menunjukkan bahwa masa depan pendidikan bisa dibentuk sejak hari ini. Bukan dengan langkah besar, tetapi dengan keberanian mengevaluasi, merancang ulang, dan bekerja sama secara terbuka.*