TERBARU

Dongkrak Citra UTM, Teater Sabit Dorong Prestasi Mahasiswa Lewat Seni

Teater Sabit
Proses Mahasiswa Baru yang Tergabung ke Teater Sabit Menuju Prestasi Internasional/SASTRANUSA/Fauzi

SASTRANUSA, MADURA – Teater Sarana Bijak Berestetika (Sabit) Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan (FIP) Universitas Trunojoyo Madura (UTM) menggelar Diklat Dalang sebagai ajang pembinaan seni sekaligus peningkatan prestasi mahasiswa baru.

Kegiatan yang berlangsung sejak 26 hingga 28 September 2025 ini dipusatkan di Kecamatan Kwanyar, Kabupaten Bangkalan, Madura. Program pelatihan Teater Sabit itu, menjadi momentum penting bagi mahasiswa untuk mengasah keterampilan artistik sekaligus menumbuhkan jiwa kompetitif di bidang seni.

Pembinaan Mahasiswa Baru Lewat Pelatihan Seni

Ketua Umum Teater Sabit 2025, Suryadi, menegaskan bahwa pelatihan kali ini diarahkan untuk mencetak prestasi mahasiswa baru. Artinya, mahasiswa yang sejak awal diarahkan pada pengembangan seni akan memiliki bekal lebih dalam perjalanan akademik.

Dia menyebutkan, seni dapat menjadi jembatan untuk mengasah kepercayaan diri, kreativitas, dan kemampuan komunikasi yang dibutuhkan selama menempuh pendidikan tinggi. Dengan dukungan pelatihan ini, mahasiswa baru diharapkan mampu berprestasi di tingkat nasional sekaligus membawa nama baik UTM.

Suryadi menambahkan, fokus pada seni tidak hanya berkutat pada pementasan teater semata. Pelatihan yang mereka rancang juga menitikberatkan pada keterampilan peran, manajemen pertunjukan, dan kemampuan berkolaborasi.

Artinya, kata Suryadi lebih lanjut menguraikan, semua aspek tersebut dinilai penting agar mahasiswa dapat menyalurkan bakat artistik sekaligus mengasah soft skill yang berguna dalam berbagai bidang kerja.

"Kalau kami, berkomitmen agar adik-adik paham seni guna bekal kehidupannya nanti," ujarnya.

Target Prestasi Nasional Melalui Event Seni

Dalam wawancara lebih lanjut, Suryadi memaparkan, bahwa Teater Sabit menyiapkan mahasiswa baru untuk berkompetisi di berbagai ajang seni tingkat nasional.

Dia optimistis, dengan pendampingan yang tepat, mahasiswa UTM yang tergabung di Teater Sabit dapat menorehkan prestasi gemilang pada festival teater, lomba drama, dan pertunjukan kreatif lain yang diadakan di berbagai daerah.

Tentunya, pengalaman tampil di panggung nasional tidak hanya memperluas jejaring, tetapi juga menumbuhkan rasa percaya diri yang kuat.

Menurut Suryadi, keikutsertaan mahasiswa dalam ajang nasional akan memberikan dampak positif bagi reputasi kampus. Universitas Trunojoyo Madura diharapkan semakin dikenal sebagai pusat pengembangan seni di Pulau Madura.

“Kami ingin menunjukkan bahwa seni dapat menjadi pintu masuk prestasi akademik dan non-akademik sekaligus. Mahasiswa yang berani tampil di tingkat nasional akan membawa citra positif bagi kampus,” ungkapnya penuh semangat.

Seni sebagai Bekal Dunia Kerja

Selain mendorong prestasi di panggung nasional, pelatihan Dalang Teater Sabit juga menekankan pentingnya seni sebagai modal karier di masa depan. Suryadi menjelaskan, pemahaman seni peran dan manajemen pertunjukan dapat diaplikasikan dalam berbagai profesi termasuk pendidikan, pelayanan publik, dan manajemen acara.

"Keterampilan mengajar, memimpin, serta beradaptasi di lapangan menjadi bagian penting yang terus dilatih selama kegiatan," imbuh dia.

Suryadi mencontohkan, seni mengajar membutuhkan kemampuan berkomunikasi yang baik dan penguasaan panggung yang mumpuni. Hal tersebut sejalan dengan kebutuhan dunia kerja yang menuntut kreativitas dan kecerdasan emosional.

“Ketika seseorang mampu memahami diri dan menempatkan peran dengan tepat, ia akan lebih mudah menyesuaikan diri di dunia kerja,” jelas Suryadi.

Dukungan Fakultas dan Harapan ke Depan

Diutarakan Suryadi, bahwa Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan UTM memberikan dukungan penuh terhadap kegiatan ini. Pihak fakultas menilai bahwa pengembangan seni teater dapat membentuk karakter mahasiswa yang tangguh, kreatif, dan siap menghadapi tantangan global.

Dengan fasilitas yang memadai dan bimbingan dari para kakak-kakak Teater Sabit, mahasiswa baru mendapatkan kesempatan luas untuk mengekspresikan ide-ide segar melalui seni pertunjukan.

Ke depan, Suryadi berharap pelatihan Dalang Teater Sabit dapat menjadi agenda rutin yang lebih besar skalanya. Dia menargetkan kerja sama dengan komunitas seni di luar kampus untuk memperluas jaringan dan peluang mahasiswa tampil di kancah internasional.

Jika ditelisik, harapan tersebut sejalan dengan visi UTM sebagai universitas yang mampu mencetak lulusan berprestasi di berbagai bidang, termasuk seni dan budaya.

Menumbuhkan Jiwa Seni di Tengah Perkuliahan

Kegiatan pelatihan Dalang Teater Sabit tidak hanya berfokus pada teknik panggung, tetapi juga pembinaan mental dan kedisiplinan. Peserta diajak untuk memahami pentingnya kerja sama tim, manajemen waktu, serta konsistensi dalam berlatih.

Nilai-nilai tersebut, tentu menjadi dasar bagi mahasiswa untuk mengimbangi kesibukan perkuliahan dengan kegiatan seni tanpa mengorbankan akademik.

Dinyatakan Suryadi, bahwa para peserta mengaku mendapatkan pengalaman berharga selama tiga hari pelatihan. Mereka belajar mengatur emosi, menguasai panggung, dan berimprovisasi, yang semuanya memberi manfaat besar bagi perkembangan diri.

Dengan dukungan rekan-rekannya, kata dia, mahasiswa baru semakin termotivasi untuk menekuni seni sebagai bagian dari perjalanan akademik mereka.

Teater Sabit Dongkrak Citra UTM

Melalui kegiatan ini, Universitas Trunojoyo Madura semakin menegaskan peranannya sebagai pusat pengembangan seni dan budaya di Madura. Pelatihan Dalang Teater Sabit menjadi bukti bahwa seni memiliki tempat penting di lingkungan akademik.

Kegiatan Teater Sabit ini menandai langkah strategis bagi UTM dalam membina generasi muda yang tidak hanya unggul di bidang akademik, melainkan juga bisa adaptif dan kreatif.

Dengan komitmen tersebut, tampaknya UTM terus mendorong mahasiswa lewat Teater Sabit untuk menjadikan seni sebagai jalan prestasi dan sarana mengasah karakter. Apalagi, seni bukan hanya ekspresi, tetapi modal penting untuk menapaki masa depan yang penuh tantangan.

Penulis: Fauzi