![]() |
Mas’udi: Saatnya Pelajar Sampang Buka Usaha, Bukan Cari Kerja |
SastraNusa.id, Sampang– Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Sampang (Kacang Dindik Sampang), Mas’udi Hadiwijaya, S.Pd., M.Pd., menggaungkan semangat baru di dunia pendidikan. Ia menyatakan bahwa pelajar di Kabupaten Sampang harus bersiap menjadi pencipta lapangan kerja, bukan hanya pencari kerja.
Pernyataan itu disampaikannya dalam kegiatan pelatihan kewirausahaan program Galeri Ekonomi Kreatif Siswa (Gemes) yang digelar di Pasar Margalela, Rabu (18/06/2025). Kegiatan ini menjadi ruang aktualisasi siswa SMA dan SMK dalam memasarkan produk kreatif hasil karya sendiri.
“Sudah waktunya pelajar Sampang membangun masa depan lewat usaha sendiri. Mereka harus jadi pelaku ekonomi, bukan hanya penonton,” ujar Mas’udi di hadapan siswa dan guru pembina.
Baca Juga : Dukung Pelantikan Raya Ansor, Puskesmas Jrengik Siapkan Khitan Massal pada 1 Juli
Sekolah sebagai Ladang Menumbuhkan Jiwa Dagang
Mas’udi menilai bahwa pendidikan abad ke-21 tidak bisa dilepaskan dari keterampilan hidup. Menurutnya, kemampuan siswa untuk membaca peluang pasar, membangun usaha, dan memasarkan produk, harus diasah sejak duduk di bangku sekolah. Maka dari itu, Gemes hadir untuk menjembatani antara dunia pendidikan dan dunia usaha.
Program Gemes memungkinkan siswa belajar langsung di pasar. Tidak hanya membuat produk, mereka juga harus berinteraksi dengan konsumen, menghitung modal, mengelola keuntungan, dan belajar branding. “Kalau semua ini dilakukan dengan bimbingan yang tepat, anak-anak kita akan jadi entrepreneur sejati,” ujarnya yakin.
Ia juga mendorong setiap sekolah untuk lebih aktif menciptakan ruang wirausaha, seperti koperasi siswa, stan kreatif, dan kegiatan kewirausahaan tahunan.
Kolaborasi Lintas Sektor Menuju Sampang Mandiri
Program Gemes dijalankan dengan dukungan dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil Menengah, Perindustrian, dan Perdagangan (Diskopindag) Sampang.
Kolaborasi ini memberikan akses yang luas kepada siswa untuk memasarkan produk sekaligus mendapatkan pelatihan manajemen usaha.
Produk-produk siswa yang dipamerkan antara lain olahan makanan ringan, kerajinan tangan, sabun herbal, dan desain grafis. Semua dibuat dengan pendekatan kreatif, bahkan beberapa produk mulai dipasarkan secara daring melalui media sosial dan marketplace lokal.
Kepala Diskopindag Sampang menyampaikan apresiasinya terhadap semangat para pelajar. Ia menyebut bahwa upaya ini menjadi bentuk nyata pendidikan yang menyentuh kehidupan. “Anak-anak ini luar biasa. Kami siap bantu urus legalitas usaha dan bimbing strategi pemasaran mereka,” ucapnya.
Baca Juga : Bupati Sampang Serukan Sportivitas dan Nama Baik Daerah
Pendidikan sebagai Jalan Menuju Kemandirian Ekonomi
Mas’udi berharap langkah ini bisa menjadi gerakan besar dalam transformasi pendidikan di Sampang. Ia ingin sekolah tidak hanya menjadi tempat belajar teori, tetapi juga melahirkan pribadi yang mandiri, kreatif, dan mampu bertahan dalam tekanan zaman.
“Jangan tunggu lulus baru bingung cari kerja. Mulailah usaha sekarang, sekecil apapun. Karena dari keberanian itulah jalan besar terbuka,” tuturnya menutup sambutan.
Dengan semangat itu, program Gemes diharapkan mampu melahirkan generasi muda Sampang yang kuat secara mental, tajam secara visi, dan berani membangun usaha dari nol.
Catatan Redaksi: Program Gemes bukan sekadar ajang pamer karya siswa. Ia adalah bagian dari revolusi senyap dunia pendidikan, yang mengajarkan pelajar Sampang cara menaklukkan masa depan melalui usaha sendiri. Sebuah langkah kecil yang membawa harapan besar bagi wajah ekonomi lokal.***
Tidak ada komentar