MAN Kota Pariaman Tanam Nilai Karakter Lewat KACU

Saat pembukaan masa orientasi Kacu di MAN Pariaman/SastraNusa.id/Jeki Arianto

SastraNusa.id, Pariaman - Suasana pagi di halaman MAN Kota Pariaman terasa berbeda. Puluhan siswa baru berdiri rapi mengikuti pembukaan masa orientasi KACU. Matahari belum tinggi, namun semangat para peserta sudah tampak memancar. Mereka datang tidak hanya sebagai siswa, tetapi sebagai calon anggota keluarga besar madrasah yang siap mengukir cerita.

Masa orientasi KACU tahun pelajaran 2025/2026 resmi dimulai. Kepala MAN Kota Pariaman, Emma Marni, berdiri di depan para siswa dengan penuh keyakinan. Dalam sambutannya, perempuan yang dikenal tegas itu menaruh harapan besar terhadap generasi baru yang akan ditempa melalui kegiatan Pramuka sebagai bagian penting dari proses pendidikan karakter.

“Orientasi ini bukan sekadar agenda tahunan. Ini adalah langkah awal membentuk mental, semangat, dan nilai yang akan menjadi bekal selama menempuh pendidikan di madrasah," ucap Emma dalam sambutan pembukanya.

Penguatan Nilai Karakter Sejak Awal

Dalam kegiatan pembukaan itu, Emma Marni menegaskan kembali pentingnya keikutsertaan siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler Pramuka, terutama pada fase E. Menurutnya, Pramuka bukan hanya sebatas aktivitas fisik atau rutinitas sekolah, melainkan medium penting dalam menanamkan nilai-nilai mendasar bagi perkembangan remaja.

"Pramuka itu bukan sekadar baris-berbaris. Di dalamnya ada nilai kejujuran, kebersamaan, disiplin, gotong royong, dan kerja keras. Nilai-nilai itu sangat relevan dengan tantangan zaman dan sejalan dengan visi madrasah kita," kata Emma.

Dengan orientasi KACU ini, pihak madrasah berharap mampu menanamkan karakter kuat sejak awal, di tengah era yang menuntut kecepatan, kemandirian, dan kecerdasan emosional tinggi. Dalam hal ini, peran Pramuka sangat strategis untuk mencetak generasi yang bukan hanya cerdas secara akademik, tetapi tangguh dalam spiritual dan mental.

Interaksi dan Materi yang Menyentuh Kehidupan Nyata

Rangkaian kegiatan orientasi dirancang untuk membekali siswa dengan dasar-dasar kepramukaan. Pembina berpengalaman dilibatkan untuk menyampaikan materi dengan pendekatan interaktif, menjauh dari metode satu arah yang membosankan. Simulasi lapangan, diskusi kelompok, dan studi kasus menjadi bagian dari metode pembelajaran yang diterapkan.

"Materinya akan disampaikan dengan cara menyenangkan dan langsung menyentuh realitas kehidupan siswa. Kami ingin kegiatan ini benar-benar membekas dalam ingatan dan sikap mereka," ujar Emma.

Emma juga menyampaikan bahwa keberhasilan sebuah pendidikan bukan semata ditentukan oleh ruang kelas, tetapi oleh sejauh mana siswa mampu menginternalisasi nilai-nilai yang didapat dalam kehidupan sehari-hari. Karena itu, masa orientasi menjadi momentum penting dalam menyiapkan generasi yang peka terhadap lingkungan sosial dan memiliki kepedulian tinggi terhadap sesama.

Panggilan untuk Menjadi Generasi Tangguh

Dalam kesempatan tersebut, Emma Marni mengajak seluruh siswa untuk mengimplementasikan visi besar madrasah, yakni mencetak pribadi berakhlak mulia, cerdas, berdaya guna, terampil, dan peduli terhadap lingkungan sekitar. Menurutnya, seluruh aspek itu bisa dilatih melalui proses berkelanjutan seperti yang dilakukan dalam kepramukaan.

"Jadilah generasi yang bisa menjawab tantangan zaman tanpa kehilangan jati diri sebagai pelajar Madrasah," pesannya.

Masa orientasi ini menjadi jembatan awal bagi siswa dalam mengenal budaya sekolah, sistem belajar, serta lingkungan baru yang akan mereka hadapi selama beberapa tahun ke depan. Kegiatan ini juga menjadi ruang pertemuan antara semangat muda dan nilai-nilai luhur yang hendak dibangun madrasah.

Harapan untuk Masa Depan Madrasah

Dengan dibukanya masa orientasi ini, MAN Kota Pariaman menaruh harapan besar pada peserta didik baru. Madrasah ini ingin agar seluruh siswa bisa menjelma menjadi pelajar yang siap menyongsong masa depan dengan landasan karakter yang kuat, kemampuan berpikir kritis, serta keberanian mengambil peran dalam masyarakat.

Emma menambahkan bahwa orientasi juga menjadi proses adaptasi yang sehat bagi siswa baru. Mereka juga bisa belajar saling mengenal satu sama lain, membentuk kelompok dan saling membangun kebersamaan yang menjadi modal penting saat belajar di Madrasah tersebut.

Bukan hanya pelajaran formal yang menjadi perhatian madrasah, tetapi juga keterlibatan emosional dan sosial siswa. Dalam konteks inilah, kepramukaan memegang peran penting sebagai pilar utama dalam membentuk semangat kolaboratif dan kepemimpinan.

Sebagai penutup acara, Emma Marni menyampaikan rasa bangganya terhadap seluruh jajaran pembina dan panitia yang telah menyiapkan kegiatan ini dengan serius. Dia yakin orientasi ini akan menjadi fondasi penting dalam membentuk karakter siswa baru yang nantinya akan mewarnai kiprah MAN Kota Pariaman di tingkat regional maupun nasional.

“Mari kita jadikan madrasah ini sebagai ruang tumbuh terbaik bagi generasi penerus bangsa,” ucapnya dengan nada penuh optimisme.

Masa orientasi KACU tahun ini tidak sekadar menjadi seremoni awal tahun ajaran, melainkan lembar pertama dari perjalanan panjang yang akan ditempuh para siswa menuju masa depan. Di halaman madrasah itu, langkah awal telah diayunkan. Dan dari sana, harapan baru telah tumbuh dalam diam.*

Penulis: Jeki Arianto

Tidak ada komentar untuk "MAN Kota Pariaman Tanam Nilai Karakter Lewat KACU"