MI Ihya'ul Ulum Ajak Siswa Telusuri Jejak Sejarah di Museum Kanjeng Sepuh Sidayu
![]() |
Foto bersama pihak musium, dewan guru dan siswa/SastraNusa.id |
Pihak sekolah menyatakan kegiatan ini bertujuan menanamkan pemahaman mendalam tentang akar sejarah kawasan Gresik. Pengenalan tokoh lokal seperti Kanjeng Sepuh Sidayu diharapkan memupuk kebanggaan serta identitas kultural peserta didik. Kegiatan terstruktur ini juga berperan sebagai medium pembelajaran kontekstual yang melampaui batas ruang kelas.
Antusiasme tampak jelas dari para peserta didik sejak keberangkatan hingga tiba di lokasi museum. Pendampingan dilakukan oleh tenaga pendidik dan staf museum guna memastikan alur informasi tersampaikan efektif. Museum Kanjeng Sepuh Sidayu dipilih karena relevansinya yang tinggi dengan sejarah penyebaran agama Islam di wilayah pesisir utara Jawa Timur.
Sosok Mulia Kanjeng Sepuh Sidayu
Kanjeng Sepuh Sidayu dikenal sebagai salah satu penyebar agama Islam yang berpengaruh besar di Sidayu pada abad ke 15. Tokoh ini memiliki peran sentral dalam perkembangan dakwah dan pendidikan Islam awal di kawasan tersebut. Kehidupannya penuh dengan kisah keteladanan serta perjuangan membangun tatanan masyarakat berbasis nilai keagamaan.
Pengaruh Kanjeng Sepuh Sidayu meluas hingga ke berbagai aspek kehidupan sosial budaya masyarakat Sidayu kala itu. Metode pendekatan dakwah yang digunakan dikenal arif dan mengedepankan kearifan lokal. Warisan pemikiran dan spiritualitasnya terus dikaji oleh kalangan akademisi maupun masyarakat umum hingga saat ini.
Pihak museum menjelaskan Kanjeng Sepuh Sidayu meninggalkan jejak sejarah yang terukir melalui berbagai aktivitas keagamaan dan sosial. Perannya tidak terbatas pada aspek spiritual semata melainkan mencakup pembangunan tatanan kemasyarakatan. Pemahaman menyeluruh tentang kontribusinya membantu generasi muda mengapresiasi dinamika sejarah lokal.
Koleksi Penting Museum Kanjeng Sepuh Sidayu
Museum ini menyimpan berbagai benda pusaka peninggalan Kanjeng Sepuh Sidayu yang dirawat dengan ketat. Salah satu koleksi unggulan adalah pusaka keris, tombak, tongkat, pedang dan kursi serta beberapa perabotan yabg terkumpul, tampak pula bendera panji saat peperangan.
Peninggalan lain yang menarik perhatian siswa adalah kursi peninggalan Kanjeng Sepuh. Kursi ini digunakan Kanjeng Sepuh Sidayu dalam acara penting keagamaan dan pemerintahan. Terdapat pula beberapa perlengkapan perang seperti bendera panji dan tombak, keris, berbahan tembaga yang menunjukkan kesederhanaan hidup sang tokoh.
Pihak museum memaparkan secara rinci fungsi setiap artefak beserta konteks sejarahnya. Penjelasan mencakup proses konservasi yang dilakukan untuk mempertahankan keaslian benda bersejarah tersebut. Siswa mendapat pemahaman bahwa setiap peninggalan merepresentasikan fase penting perjalanan dakwah Islam di Sidayu.
Mekanisme Pembelajaran Interaktif
Selama kunjungan peserta didik tidak hanya menjadi pengamat pasif melainkan terlibat dalam dialog interaktif. Pemandu museum memancing keingintahuan melalui sesi tanya jawab terstruktur tentang nilai sejarah setiap koleksi. Pendekatan ini merangsang analisis kritis terhadap bukti material sejarah yang diamati.
![]() |
Siswa-siswi berdiskusi dan membaca di perpustakaan digital/SastraNusa.id |
Sesi diskusi kelompok kecil difasilitasi guru pendamping guna mendalami aspek tertentu dari kehidupan Kanjeng Sepuh Sidayu. Peserta didik diminta membandingkan nilai keteladanan masa lalu dengan konteks kekinian. Kegiatan refleksi ini membantu internalisasi pembelajaran secara lebih mendalam.
Pihak museum menyediakan lembar kerja observasi berisi pertanyaan pemandu untuk diisi selama tur berlangsung. Alat bantu ini mengarahkan fokus peserta didik pada asas aspek kunci dari peninggalan yang disaksikan. Metode tersebut meningkatkan retensi pengetahuan sejarah dibandingkan pembelajaran konvensional.
Respons Positif Peserta Didik
Mayoritas peserta menyatakan kekaguman terhadap kondisi terpeliharanya benda bersejarah berusia ratusan tahun. Banyak siswa mengaku baru memahami besarnya kontribusi Kanjeng Sepuh Sidayu bagi perkembangan wilayah Sidayu. Pengetahuan yang diperoleh dianggap memberikan perspektif baru tentang akar budaya lokal.
Beberapa peserta terlihat mencatat dengan rinci penjelasan pemandu museum mengenai teknik konservasi benda bersejarah kuno. Ketertarikan khusus tampak pada diskusi tentang filosofi hidup sederhana yang tercermin dari peninggalan barang sehari hari Kanjeng Sepuh Sidayu. Hal ini memicu diskusi spontan tentang relevansi kesederhanaan di era modern.
Rencana tindak lanjut meliputi pembuatan proyek dokumentasi visual tentang pengalaman kunjungan. Siswa akan mengolah foto dan catatan lapangan menjadi presentasi multimedia. Karya terpilih rencananya dipamerkan dalam acara pentas seni sekolah akhir semester.
Implikasi Pendidikan Jangka Panjang
Kegiatan kunjungan museum ini menegaskan komitmen MI Ihyaul Ulum terhadap pendidikan holistik berbasis kearifan lokal. Integrasi sejarah regional dalam kurikulum memperkuat dimensi kebudayaan dalam proses pembelajaran. Sekolah berencana menjadikan aktivitas serupa sebagai agenda rutin setiap tahun ajaran.
Kolaborasi dengan institusi budaya seperti Museum Kanjeng Sepuh Sidayu membuka akses sumber belajar autentik bagi peserta didik. Kerja sama berkelanjutan diharapkan dapat mengembangkan modul pembelajaran sejarah kontekstual. Pendekatan ini sejalan dengan upaya pelestarian warisan budaya tak benda oleh lembaga pendidikan.
Dampak edukatif melampaui pemahaman sejarah semata mencakup penanaman nilai karakter dan identitas kultural. Pengalaman langsung melihat bukti material sejarah menumbuhkan apresiasi mendalam pada akar peradaban lokal. MI Ihyaul Ulum terus berinovasi menciptakan pengalaman belajar yang meninggalkan kesan mendalam bagi peserta didik.
Kunjungan singkat ini telah membuka cakrawala baru bagi siswa tentang dinamika sejarah Islam di Sidayu. Setiap peninggalan di museum bercerita tentang keteladanan dan semangat dakwah Kanjeng Sepuh Sidayu. Kegiatan semacam ini memperkuat jembatan antara generasi muda dengan warisan budayanya yang adiluhung.*
Tidak ada komentar untuk "MI Ihya'ul Ulum Ajak Siswa Telusuri Jejak Sejarah di Museum Kanjeng Sepuh Sidayu"