Nagari Malai V Suku Beri Wawasan Perlindungan Anak dan Perempuan Lewat Parenting School
![]() |
Peserta Parenting School Sedang Menyanyikan Lagu Indonesia Raya/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
SastraNusa.id, Padang Pariaman – Sebuah kegiatan edukatif bertajuk Parenting School digelar di Nagari Malai V Suku, Kecamatan Batang Gasan, Padang Pariaman. Kegiatan ini mengusung tema perlindungan anak dan perempuan sebagai upaya pencegahan terhadap kekerasan dan pelanggaran hak-hak dasar dalam kehidupan keluarga dan sekolah.
Para peserta berasal dari beragam latar belakang. Terdiri atas orang tua, guru SD dan SMP, hingga sejumlah siswa dari sekolah yang berada di wilayah nagari. Kegiatan tersebut mengalir hangat dan penuh antusias, menandai besarnya kebutuhan masyarakat akan pendidikan yang menyentuh aspek psikologis dan sosial anak.
Kehadiran narasumber dari dua institusi penting, yakni Dinas Sosial (Dinsos) dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Padang Pariaman, menjadi daya tarik tersendiri. Materi yang disampaikan mengacu pada kondisi aktual di lapangan, terutama menyangkut kekerasan terhadap anak dan perempuan yang marak dalam beberapa tahun terakhir.
Dr Suhatman dari Dinas Sosial Padang Pariaman tampil sebagai pemateri utama. Dalam paparannya, ia menekankan urgensi membangun lingkungan keluarga dan sekolah yang aman serta nyaman bagi anak-anak.
“Sangat penting bagi orang tua untuk memberikan rasa aman dan nyaman kepada anak-anak maupun perempuan. Sekarang ini, begitu banyak kejadian kekerasan, pemerkosaan, pembunuhan, dan pembullyan terhadap anak di bawah umur, termasuk kekerasan dalam rumah tangga yang masih marak di tengah masyarakat,” ujar Suhatman di hadapan peserta.
![]() |
Situasi saat Kegiatan Parenting School dilaksanakan/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
Ia menambahkan bahwa perhatian orang tua dan sikap bijak guru dalam mendidik harus seiring sejalan, agar anak terlindungi dari dampak negatif lingkungan.
“Orang tua harus lebih memperhatikan kondisi anak-anak. Begitu pula para guru, jangan sampai langkah kita dalam mendidik malah menjerumuskan. Lindungi mereka dari dampak yang bisa merugikan secara fisik dan mental,” tambahnya dalam sesi tanya jawab bersama peserta.
Bimbingan ini tidak hanya bersifat teoritis, tetapi juga mengajak peserta memahami situasi nyata di masyarakat. Diskusi berlangsung dinamis, dengan sejumlah peserta mengungkapkan pengalaman serta persoalan yang mereka hadapi di lingkungan masing-masing. Hal itu memperkuat esensi Parenting School sebagai wadah pembelajaran kolektif.
Sementara itu, Wali Nagari Malai V Suku, Azirman, menyambut baik pelaksanaan kegiatan tersebut. Menurutnya, Parenting School menjadi ruang pembelajaran penting dalam memperkuat ketahanan keluarga dan sosial.
“Parenting School pada hari ini hendaknya menjadi ilmu pengetahuan bagi kita semua. Perlindungan anak dan perempuan sangat penting di tengah masyarakat agar bisa menciptakan rasa nyaman di lingkungan keluarga dan sekitar,” ujar Azirman dalam sambutannya.
Ia juga berharap agar materi dan pengalaman yang diperoleh dalam kegiatan ini benar-benar diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Tidak hanya untuk kepentingan pribadi, tetapi juga menjadi modal dalam membangun masyarakat yang lebih beradab dan saling menjaga satu sama lain.
![]() |
Banner Penyambutan Peserta Parenting School/SastraNusa.id/Jeki Arianto |
Di sisi lain, keterlibatan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan menambah bobot kegiatan tersebut. Perwakilan dari instansi tersebut menyoroti pentingnya sinergi antara sekolah dan keluarga dalam menciptakan suasana belajar yang sehat, adil, dan inklusif. Peserta dibimbing untuk mengenali bentuk-bentuk kekerasan verbal dan non-verbal yang kadang tanpa disadari tumbuh di lingkungan pendidikan.
Suasana selama kegiatan terasa hidup. Peserta aktif bertanya, berdiskusi, bahkan berbagi solusi dari masalah yang sering mereka alami. Materi yang disampaikan dibuat semudah mungkin dipahami, dengan contoh-contoh kasus yang dekat dengan kehidupan masyarakat Nagari Malai V Suku.
“Harapannya, setelah kegiatan ini, masyarakat makin sadar pentingnya pengawasan dan pendampingan terhadap anak-anak. Tidak hanya oleh orang tua, tetapi juga oleh lingkungan sekitarnya. Anak-anak adalah investasi masa depan, mereka harus tumbuh tanpa luka, baik secara fisik maupun batin,” tutur salah satu narasumber dari Disdikbud saat sesi pemaparan akhir.
Sebagai langkah lanjutan, pemerintah nagari bersama dinas terkait berencana untuk membuat program serupa secara berkala. Kegiatan ini akan difokuskan ke sekolah-sekolah serta kelompok-kelompok masyarakat yang rentan terhadap konflik rumah tangga atau kekerasan berbasis gender.
Dengan semangat kolaboratif dan pendekatan yang humanis, Parenting School di Nagari Malai V Suku telah berhasil menanamkan nilai-nilai penting dalam perlindungan anak dan perempuan. Bukan sekadar program seremonial, namun menjadi tonggak awal pembentukan kesadaran kolektif di tengah masyarakat untuk saling melindungi dan menjaga.
Penulis: Jeki Arianto
Tidak ada komentar untuk " Nagari Malai V Suku Beri Wawasan Perlindungan Anak dan Perempuan Lewat Parenting School"