Pelantikan Raya GP Ansor Jrengik: Satu Persepsi, Satu Langkah Menuju Organisasi yang Berkah
![]() |
Sambutan ketua terpilih PAC GP Ansor Jrengik, Hasan Munadi, dalam acara pelantikan raya di kompleks Pondok Pesantren NUHA Majengan, Jrengik (Foto: Doc/AnsorJrengik). |
SASTRANUSA, SAMPANG - Pelantikan Raya Pimpinan Anak Cabang (PAC) Gerakan Pemuda Ansor se-Kecamatan Jrengik digelar dengan penuh khidmat di kompleks Pondok Pesantren Nurul Ulum Hasbullah Ali (NUHA), Desa Majangan, Jrengik, Selasa (1/7/2025).
Acara ini menjadi tonggak penting dalam memperkuat semangat kaderisasi dan konsolidasi barisan muda Nahdlatul Ulama (NU) di tingkat kecamatan.
Pelantikan ini dirangkaikan dengan pengukuhan pengurus dari 14 ranting se-Kecamatan Jrengik serta dihadiri tokoh-tokoh kunci NU mulai dari tingkat ranting, MWC, hingga PC GP Ansor Kabupaten Sampang.
Gus Acong: GP Ansor Adalah Rumah Pengabdian
Ketua PAC GP Ansor Jrengik, Gus Acong, dalam sambutannya menegaskan pentingnya menyatukan arah gerak dan pikiran untuk kemajuan organisasi.
“Jalan satu persepsi bagaimana Ansor Jrengik bisa maju. Selamat bergabung di rumah yang kita banggakan ini,” ujarnya mengawali sambutan.
Menurutnya, GP Ansor bukanlah sekadar ruang berhimpun, melainkan rumah besar perjuangan yang dibangun atas fondasi akidah Ahlussunnah wal Jamaah, pengabdian, dan keteladanan.
“Jas Ansor yang kita pakai bukan untuk gaya-gayaan. Jangan sampai muncul pikiran bahwa NU, Ansor, atau Banser butuh kita. Justru kitalah yang membutuhkan NU, Ansor, dan Banser,” tegasnya.
Ia menyampaikan pantun berbahasa Madura yang mengandung pesan moral perjuangan:
'Bedeh tellor paggun bedeh ajemah Bedeh nangkah panggun Benyak gettanah Ngabdi ka Ansor jek mangmang atenah Pokok pateppak, insya Allah barokah.'
Gus Acong menutup sambutannya dengan pantun penyejuk hati yang mencerminkan kerendahan dan permohonan maaf:
'Entar ka Konang lebet jarang nangkah Pamolenah lebet ka Blega Manabhi bdeh hal sekarang sampornah Abdinah nyo’on saporah setandek beteseh.'
KH Zainuddin: Kader Harus Bergerak, Jangan Diam
Ketua Majelis Wakil Cabang (MWC) NU Jrengik, KH Zainuddin, dalam sambutannya menekankan pentingnya gerakan aktif setelah pelantikan. Menurutnya, pelantikan bukan akhir, tetapi awal dari pengabdian konkret kepada umat.
“Yang sudah dilantik jangan diam. Bergerak! Jangan hanya hadir saat difoto atau saat pakai jas. Soan ke kiai, silaturahmi ke tokoh-tokoh NU di desa, itu bagian dari perjuangan,” tegasnya.
Ia mengingatkan bahwa kader GP Ansor harus mampu menjadi penghubung antara warga dan para masyayikh NU serta menjadi pelopor dalam membentengi akidah dan budaya masyarakat dari pengaruh yang merusak.
“Jangan pernah putus hubungan dengan para kiai. Jangan pula merasa cukup dengan struktur. Yang membuat organisasi hidup bukan hanya SK, tapi gerak, adab, dan loyalitas,” ujarnya.
KH Zainuddin juga menekankan agar kader tidak hanya mengandalkan seragam dan simbol organisasi, melainkan menunjukkan pengabdian dalam tindakan.
“NU ini besar karena barokah perjuangan para ulama. Kalau kita ingin besar bersama NU, kuncinya adalah tawaduk, terus belajar, dan jangan berhenti bergerak,” pungkasnya.
Gus Amin Syafiq: Kaderisasi Harus Terus Hidup
Ketua PC GP Ansor Sampang, Gus Amin Syafiq, turut memberikan sambutan yang mengapresiasi kekompakan GP Ansor Jrengik. Menurutnya, kemajuan organisasi hanya akan dicapai jika proses kaderisasi berjalan dan diperkuat.
“GP Ansor Jrengik bukan hanya bergerak, tetapi juga tumbuh. Di bawah kepemimpinan Gus Acong, semangat kaderisasi semakin nyata dan terarah. Ini bukan kerja satu orang, tapi kerja kolektif,” katanya.
![]() |
Ketua PC GP Ansor Kabupaten Sampang (Foto:Doc/AnsorJrengik) |
Ia menegaskan bahwa kepemimpinan Ansor bukan ruang mencari pujian, tapi ladang pengabdian yang penuh tanggung jawab moral.
“Etika harus dijunjung, akhlak diperkuat, dan langkah pengabdian tak boleh terhenti,” katanya.
Di akhir sambutan, Gus Amin mengajak seluruh kader untuk terus membangun hubungan baik dengan para ulama sebagai mata air perjuangan.
“Jangan pernah tinggalkan para kiai. Jangan merasa besar karena mengenakan seragam. Kita yang butuh NU, bukan sebaliknya,” tutupnya.
Satu Barisan Menuju Masa Depan Ansor
Pelantikan Raya GP Ansor Jrengik di Ponpes NUHA Majengan menjadi lebih dari sekadar seremonial organisasi. Ia adalah ruang penyadaran kolektif tentang pentingnya satu arah, satu persepsi, dan satu semangat dalam meneguhkan barisan kader muda NU di tingkat kecamatan.
Dengan iringan orasi kebangsaan, doa para ulama, serta komitmen kader, GP Ansor Jrengik kini menatap masa depan dengan harapan baru. Menyatukan kekuatan moral, spiritual, dan sosial, kader-kader muda NU di Jrengik siap menjadi pelita di tengah masyarakat dan garda depan dalam menjaga marwah Ahlussunnah wal Jamaah.
Pewarta : Amin J.
Editor : Iebenk