Wali Nagari Tancapkan Kekuatan 98 Dasawisma di Kuranji Hulu

Foto bersama di sela-sela Wali Nagari Tancapkan Kekuatan 98 Dasawisma di Kuranji Hulu/SastraNusa.id/Jeki Arianto

SastraNusa.id, Padang Pariaman – Langkah strategis kembali diambil pemerintahan Nagari Kuranji Hulu dalam memperkuat pemberdayaan masyarakat. Sebanyak 98 Dasawisma kini resmi dikukuhkan oleh Wali Nagari Salman Hardani Dt Harimau. Kelompok-kelompok kecil ini tersebar di delapan korong dan menjadi ujung tombak penguatan struktur sosial di tingkat akar rumput.

Pengukuhan ini menandai komitmen Nagari dalam mempercepat pelaksanaan program PKK secara menyeluruh. Dasawisma bukan hanya sekadar struktur administratif, melainkan pilar utama yang menghidupkan semangat gotong royong dan pembinaan keluarga di masyarakat. Melalui pelantikan tersebut, Nagari Kuranji Hulu menetapkan langkah nyata menuju pemberdayaan berkelanjutan.

Dalam suasana yang hangat, prosesi pengukuhan disaksikan langsung oleh perangkat nagari, tokoh masyarakat, dan para ketua Dasawisma terpilih dari masing-masing korong. Keberadaan 98 Dasawisma ini diharapkan dapat menjadi tulang punggung dalam menciptakan lingkungan sosial yang tangguh dan berdaya saing.

“Setelah semuanya, 98 Dasawisma telah terbentuk dari delapan korong, ini akan menjadikan Nagari Wisma Guguak Kuranji Hulu lebih terarah dan solid dalam menjalankan kegiatan pemberdayaan,” ucap Salman Hardani dalam sambutannya.

Dasawisma sebagai Penggerak Program PKK

Dalam struktur kelembagaan PKK, Dasawisma merupakan kelompok terkecil yang terdiri dari 10 hingga 20 kepala keluarga dalam satu lingkungan. Kelompok ini menjadi kendaraan utama dalam menjalankan program-program PKK di tingkat lokal. Mulai dari pendataan, penyuluhan hingga pelaksanaan kegiatan sosial, semuanya dimulai dari lingkup Dasawisma.

Dengan adanya pengukuhan tersebut, setiap Dasawisma akan memiliki tanggung jawab dalam mempercepat distribusi program PKK ke masyarakat. Tak hanya sebagai perpanjangan tangan, namun juga sebagai inisiator kegiatan yang menyentuh langsung kebutuhan keluarga di setiap korong.

Salman menyebutkan bahwa program ini tidak hanya simbolis. “Dasawisma di sini bukan hanya nama, tapi struktur yang aktif. Semua kadernya akan dilatih dan diberdayakan secara berkelanjutan,” tegasnya lagi.

Fokus pada Kesejahteraan dan Ketahanan Keluarga

Dasawisma memegang peranan besar dalam mendorong peningkatan kesejahteraan keluarga. Berbagai kegiatan seperti perbaikan gizi, penyuluhan pendidikan, pelatihan keterampilan, dan pemberdayaan ekonomi dijalankan secara kolaboratif. Dengan pendekatan ini, keluarga sebagai unit terkecil masyarakat dapat diperkuat dari dalam.

Selain itu, kegiatan pendataan keluarga menjadi langkah awal yang penting. Data ini menjadi acuan dalam menentukan intervensi program yang sesuai, baik di bidang kesehatan, sosial, maupun ekonomi. Kegiatan seperti posyandu, kerja bakti lingkungan, hingga pelatihan ibu rumah tangga turut menghidupkan suasana partisipatif antarwarga.

“Kalau data Dasawisma rapi dan terus diperbarui, maka Nagari bisa bergerak lebih cepat dan tepat dalam membantu warganya,” ujar Salman menegaskan peran strategis kelompok ini.

Menumbuhkan Kewaspadaan Sosial di Masyarakat

Selain perannya dalam pemberdayaan, Dasawisma juga menjadi sistem kewaspadaan dini bagi masyarakat. Melalui keterlibatan aktif setiap anggotanya, potensi gangguan sosial, masalah kesehatan, hingga kondisi ekonomi rumah tangga bisa terpantau sejak dini. Fungsi ini menjadi penting terutama di daerah-daerah rawan atau terpencil yang sering luput dari perhatian.

Kader Dasawisma yang peka dan responsif akan menjadi mitra strategis pemerintah nagari. Mereka mampu mengidentifikasi kebutuhan, menyampaikan laporan, hingga menyusun rencana tindak lanjut secara cepat. Dalam hal ini, Nagari Kuranji Hulu menunjukkan bahwa penguatan kelembagaan dasar adalah langkah utama dalam membangun sistem masyarakat yang siaga dan peduli.

“Kita ingin warga itu tidak hanya pasif menunggu bantuan, tapi aktif memelihara lingkungannya sendiri lewat Dasawisma ini,” kata Salman, menyampaikan harapan besar terhadap peran warga.

Sinergi Membangun Nagari Wisma Guguak

Langkah strategis yang diambil oleh Nagari Kuranji Hulu melalui pembentukan Dasawisma sejalan dengan visi mewujudkan Nagari Wisma Guguak. Konsep ini bertujuan membangun komunitas yang berdaya, sehat, tangguh, dan saling menjaga. Lewat sinergi antara perangkat nagari, kader PKK, dan masyarakat, setiap sudut korong diharapkan menjadi contoh kehidupan sosial yang harmonis.

Pelaporan kegiatan juga menjadi bagian penting dalam sistem Dasawisma. Setiap hasil pelaksanaan, kendala yang dihadapi, serta pencapaian akan dilaporkan secara rutin ke pemerintahan nagari. Hal ini menciptakan mekanisme kontrol yang transparan sekaligus membentuk budaya organisasi yang akuntabel.

“Dari delapan korong, kita satukan dalam konsep Wisma Guguak. Artinya, setiap kelompok punya tanggung jawab dan kontribusi yang nyata untuk kemajuan Nagari,” ujar Salman mengakhiri.

Melalui pengukuhan 98 Dasawisma tersebut, Nagari Kuranji Hulu menegaskan peran masyarakat sebagai penggerak pembangunan. Struktur sosial yang rapi, kader yang aktif, serta dukungan penuh dari pemerintahan nagari menjadi pondasi kokoh menuju masa depan yang lebih baik.

Penulis: Jeki Arianto

Tidak ada komentar untuk "Wali Nagari Tancapkan Kekuatan 98 Dasawisma di Kuranji Hulu"