Guru SMAN 1 Ulakan Tapakis Antusias Ikuti Pelatihan Literasi Numerasi
![]() |
Foto bersama pasca Pelatihan/SastraNusa.id Jeki Arianto |
SastraNusa.id - Padang Pariaman kembali menjadi saksi semangat para guru dalam meningkatkan kualitas pembelajaran. Selasa 5 Agustus 2025, SMAN 1 Ulakan Tapakis menjadi lokasi pelaksanaan pelatihan penguatan literasi dan numerasi bagi guru. Kegiatan ini berlangsung dalam suasana penuh antusias dan kolaboratif.
Pelatihan tersebut merupakan bagian dari kegiatan Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) yang digagas Program Studi (Prodi) Pendidikan Matematika Universitas Bung Hatta (UBH) . Fokus utama pelatihan adalah membekali para guru dengan strategi dan materi yang relevan, agar mampu mengintegrasikan literasi dan numerasi ke dalam proses belajar mengajar secara efektif.
Para peserta tampak aktif mengikuti setiap sesi yang dirancang untuk memperluas wawasan dan meningkatkan keterampilan dalam menyusun pembelajaran kontekstual. Baik dalam pemahaman teori maupun praktik langsung, pelatihan ini memberi ruang refleksi bagi guru untuk menyusun ulang pendekatan pengajarannya.
Pasalnya kegiatan ini dihadiri oleh Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PKM) Dr Sukma Netti, S. Pd., M.Si., Ketua Prodi Pendidikan Matematika UBH Dr Sri Wahyuni, M.Pd. serta rombongan dosen pendidikan Matematika UBH sebanyak 8 orang dari fakultas yang sama.
Diketahui, Ketua Prodi Pendidikan Matematika UBH Dr, Yusri Wahyuni M.Pd. memberi sambutan. Kemudian Ketua PKM UBH Dr.Sukma Netti, S. Pd., M.Si dan 8 orang dosen menyampaikan materi. Sedangkan Kepsek SMAN 1 Ulakan Tapakis Zulieni,S.Pd .M.M. membuka acara dan sambutan.
Ketua PKM Dr Sukma Netti ,M.Si, mengatakan dalam pelatihan literasi numerasi ini, meningkatkan pemahaman guru, tetapi juga mendorong penciptaan pembelajaran yang lebih bermakna. Melalui pendekatan literasi dan numerasi, siswa diharapkan mampu membangun dasar kemampuan berpikir kritis dan logis yang berguna untuk berbagai aspek kehidupan.
lebih lanjut, Dr. Sukma Netti, M.Si., menuturkan, pelatihan itu sangat penting agar guru lebih memahami konsep literasi dan numerasi secara mendalam, termasuk bagaimana mengaitkannya dengan pembelajaran sehari-hari.
“Pelatihan ini bertujuan membekali guru dengan keterampilan praktis dalam merancang pembelajaran yang menyenangkan sekaligus efektif,” ungkap Dr Sukma Netti,M.Si.
Menurut dia, Manfaat yang dirasakan tidak hanya bagi guru, namun juga langsung berdampak pada siswa. Peningkatan kualitas pembelajaran terlihat dari cara siswa merespons materi dengan lebih antusias dan partisipatif. Keterampilan berpikir kritis dan analitis pun mulai terbentuk seiring penerapan metode baru.
Lebih lanjut Dr Yusri Wahyuni, M.Pd menerangkan, budaya literasi dan numerasi yang kuat diyakini menjadi fondasi penting dalam menciptakan generasi pembelajar yang adaptif dan cerdas. Pelatihan semacam ini diharapkan terus dilaksanakan secara berkelanjutan dengan dukungan perguruan tinggi dan pihak sekolah.
“Harapannya pelatihan ini menjadi langkah awal perubahan besar dalam dunia pendidikan, khususnya di SMAN 1 Ulakan Tapakis,” tuturnya.
Dalam sambutannya, Zulieni,S.Pd.M. M., menyampaikan berbagai aspek penting terkait literasi dan numerasi. Penjelasan disampaikan secara sistematis mulai dari pemahaman dasar hingga aplikasi langsung dalam kegiatan belajar. Literasi tidak hanya sekadar kemampuan membaca, namun juga memahami, mengevaluasi, dan menggunakan informasi secara kritis.
Numerasi, menurut Zulieni, lebih dari sekadar hitung-hitungan. “Numerasi adalah kemampuan menggunakan konsep matematika dasar dalam kehidupan sehari-hari, dan itu sangat relevan dengan kebutuhan siswa saat ini,” tegas Zulieni saat menjelaskan inti pelatihan.
Selain materi dasar, peserta juga diajak menyusun bahan ajar yang mendukung literasi dan numerasi. Proses ini melibatkan penggunaan media pembelajaran yang menarik serta pendekatan yang kontekstual. Penyusunan soal asesmen baik formatif maupun sumatif juga menjadi bagian penting dari pelatihan.
Langkah-langkah tersebut dirancang agar guru memiliki alat ukur yang tepat dalam memantau perkembangan siswa di bidang literasi dan numerasi. Dengan demikian, pembelajaran tidak lagi bersifat satu arah, melainkan menjadi ruang interaktif yang merangsang daya pikir siswa secara menyeluruh.
“Guru harus mampu menciptakan suasana belajar yang menantang tapi menyenangkan, dengan menanamkan pentingnya literasi dan numerasi sejak dini,” tambah Zulieni penuh keyakinan.
Tidak hanya itu, pelatihan juga menyoroti pentingnya keberagaman metode. Mulai dari pelatihan tatap muka yang melibatkan diskusi dan praktik langsung, hingga pelatihan daring yang memanfaatkan platform digital. Keduanya sama-sama memberikan kontribusi besar bagi pemahaman peserta.
Zulieni menjelaskan bahwa pelatihan bisa disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi masing-masing sekolah. “Baik pelatihan langsung maupun daring, semua bisa dioptimalkan asalkan guru serius dalam menerapkannya,” ucapnya menekankan pentingnya komitmen.
Sekedar diketahui, bahwa kegiatan pelatihan tersebut berlangsung dengan khidmat.
Penulis: Jeki Arianto
Tidak ada komentar untuk "Guru SMAN 1 Ulakan Tapakis Antusias Ikuti Pelatihan Literasi Numerasi"