Hijaukan Bumi, Ringankan Hati: BAZNAS Sampang Tanam Kebaikan

Hijaukan Bumi, Ringankan Hati: BAZNAS Sampang Tanam Kebaikan
Sejumlah anak yatim dan perwakilan masyarakat prasejahtera menerima santunan serta paket logistik keluarga dalam rangkaian kegiatan peringatan Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2025 yang digelar oleh Medco Energi Sampang PTY. LTD bekerja sama dengan Politeknik Negeri Madura, Jumat (13/6), di Kabupaten Sampang/SastraNusa.id/Iebenk

SastraNusa.id, Sampang – Langit redup dan tanah yang dibasahi embun menjadi saksi hadirnya harapan baru di Kabupaten Sampang. Jumat pagi, 13 Juni 2025, perayaan Hari Lingkungan Hidup Sedunia tak hanya menjadi agenda simbolik, tetapi berubah menjadi momen penuh makna: gabungan kepedulian ekologis dan empati sosial dalam satu tarikan napas kolektif.

Di jantung gerakan ini, Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Kabupaten Sampang menancapkan kontribusi nyatanya. Mereka tak datang sekadar membawa identitas kelembagaan, tapi hadir dengan jiwa dan tekad, yakni menanam 300 bibit pohon, menyerahkan santunan kepada anak-anak yatim, serta membagikan 10 paket sembako kepada keluarga prasejahtera. 

Semua dilakukan dalam semangat kolaborasi lintas sektor, bersama Medco Energi Sampang PTY. LTD dan Politeknik Negeri Madura.

Baca Juga: Cek BSU Dimana? Berikut Langkah-langkahnya!

Menanam Tak Hanya di Tanah, Tapi di Hati

Bibit-bibit kecil ditanam satu per satu, seolah menyematkan doa agar bumi tetap teduh, dan manusia tak kehilangan arah. Kegiatan ini menjadi lebih istimewa dengan kehadiran Wakil Bupati Sampang, Lora Mahfudz AQ, yang turut menanam pohon dan menyampaikan pesan moral tentang pentingnya menjaga alam.

“Pohon ini bukan sekadar batang kayu, tapi janji. Janji kita kepada bumi, bahwa kita tak akan diam di tengah luka-lukanya,” ungkapnya dalam sambutan penuh makna.

Ia pun menyampaikan apresiasi terhadap peran BAZNAS Sampang, bukan hanya karena aksi sosialnya, tapi karena nilai spiritual yang dikandung di dalamnya.

“Saat zakat bersinergi dengan alam, maka lahirlah pembangunan yang tak hanya membangun ruang hidup, tapi juga menyembuhkan ruh zaman,” imbuhnya.

Baca Juga: Kartu Indonesia Pintar, Jalan Terang Menuju Pendidikan yang Merata

Zakat yang Bertumbuh Bersama Waktu

Bagi BAZNAS Sampang, zakat bukan sekadar angka atau laporan serah terima. Ia adalah energi kehidupan, yang bisa menyatu dalam berbagai ranah: pendidikan, kesehatan, pengentasan kemiskinan, hingga pelestarian lingkungan.

Ketua BAZNAS Sampang, Drs. KH. Abd. Rouf Al-Hitami, menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk transformasi zakat yang mengikuti kebutuhan zaman.

“Kami tidak ingin zakat hanya berada dalam kerangka tradisional. Zakat juga bisa menjadi bagian dari gerakan hijau. Ia bisa menjawab krisis lingkungan, sambil tetap setia pada nilai-nilai sosial Islam,” tuturnya.

Pemberian santunan dan sembako bukan hanya soal meringankan beban ekonomi. Ia adalah wujud nyata dari keberpihakan sosial, dan menjadi bagian dari jaringan kebaikan yang menyebar dari hulu hingga hilir kehidupan.

Baca Juga: Terbaru Maret 2025! Begini Cara Mengecek Bansos PIP Kemdikbud, Cukup Masukkan NIK

Dari Kolaborasi, Lahir Ketahanan

Kegiatan ini bukan upaya tunggal, melainkan buah dari sinergi multipihak. Medco Energi Sampang sebagai pelaksana utama menunjukkan wajah tanggung jawab sosial dunia industri. Sementara Politeknik Negeri Madura turut membenamkan nilai-nilai ekologis kepada generasi muda lewat keterlibatan langsung.

Seorang mahasiswa Teknik Lingkungan yang ikut menanam mengaku tersentuh.“Ini bukan tugas mata kuliah, ini tugas kemanusiaan. Kami belajar bahwa menjaga alam adalah bagian dari menjaga diri sendiri,” ucapnya singkat namun dalam.

Warga yang hadir pun tak luput dari keharuan, terutama saat menyaksikan anak-anak yatim menerima santunan. Dalam diam mereka mengamini: bahwa kegiatan ini lebih dari sekadar peringatan, tapi pengingat akan nilai-nilai dasar kemanusiaan.

Bumi Tak Butuh Janji, Tapi Aksi

Peringatan Hari Lingkungan Hidup akan kehilangan makna jika hanya berhenti pada slogan dan pidato. Namun pagi itu, dari Sampang yang sederhana, tampak semangat itu menjelma nyata—lewat tangan-tangan yang menggali tanah, menanam bibit, membagikan bantuan, dan mengikat kembali tali solidaritas sosial.

BAZNAS Sampang menyampaikan pesan kuat: zakat bisa hadir sebagai pelindung bumi, bukan hanya penolong manusia. Ia menyalurkan semangat hidup yang lebih berkesadaran, lebih selaras, lebih membumi.

Dari Tanah Sampang, Tumbuh Harapan Nusantara

Saat bibit pohon itu mulai mengakar, bukan hanya tanah yang meresapinya, tapi juga hati manusia yang meresapi pesan: bumi ini satu, dan kita semua harus menjaganya.

Dari tanah Madura yang keras namun penuh cinta, lahir pesan sederhana namun tak lekang oleh waktu. Apa itu? Tentunya kebaikan yang ditanam hari ini, akan dipanen bersama esok. Entah dalam bentuk udara yang lebih bersih, atau senyum anak yatim yang merasa tak pernah sendiri.

Karena hidup yang paling bermakna adalah hidup yang tumbuh bersama bumi dan sesama.*

Posting Komentar

Please Select Embedded Mode To Show The Comment System.*

Lebih baru Lebih lama