Angkat Tema Mantera Puan, Eksotis XI Teater Sabit akan Tampil Menakjubkan!

Angkat Tema Mantera Puan, Eksotis XI Teater Sabit akan Tampil Menakjubkan!
Aktor pementasan Eksotis XI sedang berproses/Doc/Sabit

SastraNusa.id, Madura - Suasana malam pertengahan Juli di lingkungan Universitas Trunojoyo Madura (UTM) dipastikan bakal lebih semarak. Hiruk-pikuk mahasiswa dan pencinta seni pertunjukan mulai terasa menjelang sebuah peristiwa budaya tahunan yang telah dinantikan. Ruang ekspresi yang selama ini tumbuh perlahan dari akar komunitas kampus, kini kembali hadir dalam balutan lakon dan pementasan bertajuk Eksotis XI.

Unit Kegiatan Mahasiswa Fakultas (UKM-F) Teater Sabit resmi mengumumkan agenda pementasan besar tahunannya. Dengan tema Mantera Puan, panggung teater akan menjadi ruang refleksi atas suara-suara perempuan yang selama ini dibungkam atau tak terdengar. Pesan yang diangkat bukan sekadar dramatik. Melainkan juga menyiratkan keberanian, luka, serta daya hidup yang terus menyala.

Pertunjukan Eksotis XI dijadwalkan berlangsung pada Sabtu malam, 19 Juli 2025, bertempat di Gedung Student Center (GSC) Universitas Trunojoyo Madura. Acaranya dimulai pukul 19.30 WIB dan terbuka untuk umum. Harga tiket masuk pun cukup terjangkau, dengan sistem presale yang memudahkan penonton memperoleh kursi sejak awal.

Menghidupkan Tradisi Teater Kampus

Sebagai agenda rutin tahunan, Eksotis selalu menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat kampus maupun publik di luar lingkungan universitas. Kali ini, dengan tajuk Mantera Puan, sepertinya Teater Sabit mencoba menjelajahi ruang sunyi yang kerap dialami oleh perempuan. Narasi yang diusung tidak dibangun dari dongeng, melainkan dari realitas sosial yang terus berlangsung hingga kini.

Menurut intaian SastraNusa.id, konsep pementasan yang dirancang Teater Sabit Kali ini lebih matang. Yakni, melibatkan sejumlah aktor muda yang telah melewati proses latihan panjang. Penggarapan naskah dilakukan secara kolaboratif, menggabungkan unsur tradisional dan modern. Gagasan ‘mantera’ yang biasanya dikaitkan dengan spiritualitas lokal, dipadukan dengan peristiwa sosial yang relevan dengan generasi saat ini.

Dari itu bisa ditelisik, bahwa Teater Sabit tak hanya mengajak penonton untuk menyaksikan drama di atas panggung saja, tetapi juga mengajak merenung lewat simbol-simbol artistik yang ditampilkan. Kemudian bahasa tubuh, pencahayaan, iringan musik, dan dialog puitis menjadi elemen yang saling mengikat. Semuanya dikemas dalam narasi yang menggugah rasa serta membuka cakrawala berpikir.

Tiket Terjangkau dan Akses Mudah

Pihak panitia Teater Sabit menyediakan tiga jenis tiket berdasarkan periode pembelian. Untuk Presale 1, harga tiket hanya Rp5.000 dan tersedia mulai 5 hingga 10 Juli 2025. Sementara itu, Presale 2 dijual seharga Rp7.000 mulai 11 hingga 18 Juli 2025. Tiket On The Spot (OTS) akan tersedia pada hari pementasan dengan harga Rp10.000.

Nah, kamu dapat memperoleh tiket dengan mudah melalui narahubung resmi yang sudah disiapkan. Informasi lebih lengkap termasuk nomor kontak narahubung bisa ditemukan melalui akun Instagram Teater Sabit, tepatnya di bagian pamflet digital yang telah diunggah. Tentunya, akses ini memudahkan siapa pun yang ingin menjadi bagian dari perhelatan seni bukan! 

Oh ya, perlu kamu garis bawahi bahwa panitia juga memastikan pelaksanaan pementasan dilakukan dengan tetap menjaga kenyamanan dan keselamatan seluruh penonton. Di samping itu kapasitas gedung dibatasi sesuai dengan ketentuan. Maka itu, kamu sebagai pengunjung disarankan hadir lebih awal agar mendapat posisi tempat duduk yang strategis.

Antusiasme Mahasiswa dan Pekerja Seni

Perlu ditegaskan, persiapan pementasan ini sudah berlangsung sejak beberapa bulan sebelumnya. Para aktor menjalani pelatihan intensif, sutradara terlibat penuh dalam eksplorasi karakter, dan tim produksi bekerja maksimal untuk memastikan setiap detail tampil sempurna. Hal ini mencerminkan betapa seriusnya Teater Sabit dalam menyuguhkan karya yang bermakna.

Dukungan dari sivitas akademika juga mulai terlihat. Beberapa komunitas seni dari luar kampus, menyatakan ketertarikan untuk hadir menyaksikan langsung pertunjukan ini. Hal tersebut tentu menambah semangat para penggiat seni di Teater Sabit untuk menampilkan yang terbaik.

Alasan Teater Sabit Mengangkat Mantera Puan

Aktor Eksotis XI/Doc/Sabit

Berkenaan dengan tema Mantera Puan, Ketua Umum (Ketum) Teater Sabit, Suryadi mengaku ada alasannya. Yakni dua kalimat itu bukan sekadar rangkaian kata tanpa makna. Di dalamnya tersimpan daya yang dipercaya mampu menggetarkan ruang spiritual seseorang, bahkan mengubah arah nasib dalam sunyi. 

"Mantera itu, hadir sebagai medium antara realitas dan harapan, jembatan antara batin dan semesta," katanya. 

Kalimat-kalimat yang diucapkan dalam irama tertentu itu, kata Suryadi melanjutkan, dipercaya dapat menggerakkan sesuatu yang tak kasat mata, membentuk energi, serta mempengaruhi suasana yang sedang berlangsung. Dalam tradisi yang telah berlangsung turun-temurun baik di Jawa maupun Madura, mantera dimaknai sebagai kekuatan gaib yang lahir dari keyakinan mendalam.

Menurut Suryadi, keberadaan mantra atau mantera telah mengakar dalam banyak ritual budaya, baik dalam bentuk doa, nyanyian, maupun gumaman lirih yang diucap penuh keyakinan. Pada ritual keagamaan, mantera menjadi bagian penting yang mengundang kekuatan suci turun menyapa bumi. 

"Begitu pula dalam praktik spiritual, mantera menjadi senjata batin untuk menyelaraskan pikiran dan jiwa, menenangkan badai dalam diri, serta membuka jalan menuju kesadaran yang lebih tinggi," ungkapnya. 

Dijelaskan Suryadi, dalam pertunjukan Mantera Puan narasi seperti yang disebutkan sebelumnya dihidupkan kembali dalam bentuk panggung yang magis dan menyentuh. 

Suryadi mengutarakan "Di tengah naskah yang disusun dengan rapi, terlihat sosok Ayu sebagai sentral kekuatan perempuan yang memantrai bukan hanya penontonnya, tetapi juga dirinya sendiri,"

"Setiap malam, sosok ini menyanyikan lagu dengan nada-nada yang menyimpan mantra tersembunyi. Kata (anggur terakhir) menjadi simbol dari kekuatan dan perlawanan, sekaligus kesadaran penuh bahwa ujian yang membelenggu akan segera dilewati,"

"Dari getar suaranya para penonton akan diajak masuk ke ruang emosi yang jujur, di mana luka, harapan, dan keteguhan berpadu menjadi mantra kehidupan,"

Ruang Alternatif untuk Suara yang Terpinggirkan

Dengan memadukan nilai budaya, seni peran, dan keberpihakan pada kemanusiaan pentas Eksotis XI tidak hanya relevan secara artistik, tetapi juga menyentuh secara etis. Kamu harus tahu, bahwa ini termasuk sebuah langkah kecil dari panggung kampus yang bisa berdampak besar bagi kesadaran kolektif.

Ayo beli tiketnya, jangan lewatkan momen ini. Hadiri dan rasakan langsung bagaimana Mantera Puan menyihir bukan dengan sihir, melainkan dengan pesan-pesan kuat yang lahir dari jiwa-jiwa yang masih percaya bahwa teater bisa mengubah cara pandang terhadap dunia.*

Tidak ada komentar