Kotaseger Gelar Giat Khidmah Budaya di Sidayu, Ajak Pegiat Seni Bangun Silaturahmi
![]() |
Kegiatan Khidmah Budaya Kota Seger/SastraNusa.id/Arya Tantrah |
SastraNusa.id, Gresik - Udara malam terasa lembut ketika suara sholawat mulai menggema dari halaman Museum Kanjeng Sepuh Sidayu, Gresik. Sejumlah pelaku seni dan budaya duduk melingkar. Sebagian membawa alat musik tradisional, sebagian lagi hadir sebagai penonton dan peserta diskusi.
Perlu jenengan ketahui momen itu bukan sekadar acara biasa, melainkan pertemuan rutin yang dirancang untuk memperkuat jalinan silaturahmi antar pegiat seni di kawasan pantura Gresik. Acara itu terlaksana pada Kamis malam Jumat, tepatnya 3 Juli 2025.
Komunitas Teater Sekolah Gresik ( Kotaseger) menggelar kegiatan bulanan ini, bertajuk Giat Khidmah Budaya. Acara tersebut diadakan setiap malam Jumat Pahing, dan sudah menjadi bagian dari upaya menjaga denyut kebudayaan lokal tetap hidup serta dekat dengan masyarakat.
Menurut informasi yang sampai ke SastraNusa.id, Kegiatan ini menjadi wadah berkumpul, saling berbagi gagasan, dan meneguhkan kembali akar spiritual yang membalut kesenian Gresik. Dalam suasana yang penuh keakraban inipara peserta larut dalam serangkaian acara yang tidak hanya bersifat hiburan, tetapi juga membangun nilai spiritual dan intelektual.
Hal itu sesuai dengan yang diungkapkan Sekretaris Kotaseger, Ulum, pada 6 Juli 2025, “Komunitas Teater Sekolah Gresik (Kotaseger) Indonesia mengadakan giat khidmah budaya sebagai wadah silaturrahim antar pegiat seni dan budaya di Gresik pantura. Ini adalah kegiatan bulanan yang kami selenggarakan tiap malam Jumat Pahing."
Diawali dengan Doa dan Sholawat
![]() |
Doc/Kotasegger |
Dia menuturkan, giat Khidmah Budaya dimulai pukul 19.00 WIB. Acara diawali dengan pembacaan tawassul dan kirim doa Al-Fatihah kepada para leluhur, orang tua, auliya, ulama, serta ahli kubur dari kalangan mukmin dan muslim.
"Saat itu suasana hening penuh kekhidmatan menyelimuti halaman museum saat Cak Roin memimpin pembacaan Sholawat Basairul Khoirat dan Sholawat Qubro," tuturnya.
Momen pembuka ini, kata dia lebih lanjut mengutarakan, menjadi bentuk pengingat bahwa seni dan budaya yang berkembang di Gresik memiliki akar kuat dari tradisi keagamaan yang sudah turun-temurun. Unsur spiritual menjadi bagian penting dalam setiap aktivitas Kotaseger, menjadikan karya seni bukan sekadar hiburan, melainkan juga sarana mendekatkan diri pada nilai-nilai kebaikan.
“Dengan rentetan agenda. Pembacaan tawassul, kirim doa Fatihah untuk para orang tua, leluhur, auliya, ulama, dan ahli qubur minal mu’min muslim. Juga sholawat Basairul Khoirat dan Sholawat Qubro sebagai rangkaian pembuka kegiatan yang dipimpin oleh Cak Roin,” tambah Ulum.
Apresiasi Seni dan Diskusi Budaya
Dikatakan, usai pembacaan doa para hadirin disuguhi penampilan seni yang dibawakan oleh seniman lokal. Ada pembacaan puisi, monolog, hingga musikalisasi syair. Antusiasme peserta tidak hanya terlihat dari tepuk tangan yang meriah, tapi juga dari keterlibatan aktif mereka saat sesi diskusi berlangsung.
Kemudian, diskusi yang menjadi penutup kegiatan malam itu begitu mengangkat tema “Budaya dan Kebudayaan dalam Persepsi Kehidupan.”
Dibeberkan Ulum, bahwa dua narasumber sengaja dihadirkan dalam kegiatan tersebut. Masing-masing Ketua Lesbumi NU Gresik (Bapak Rakai Lukman) dan praktisi seni budaya Gresik (Bapak Zuhdi Amin). Keduanya memberikan sudut pandang yang kaya tentang peran budaya dalam kehidupan masyarakat kontemporer.
“Di lanjut apresiasi seni oleh para hadirin. Dan acara yang terakhir yaitu diskusi membahas suatu tema pemajuan kebudayaan dengan tema budaya dan kebudayaan dalam presepsi kehidupan,” kata Ulum menjelaskan jalannya kegiatan.
Menjaga Budaya Lewat Konsistensi Komunitas
Giat Khidmah Budaya bukan semata ajang selebrasi kesenian, menurut Ulum juga termasuk bentuk komitmen untuk terus menjaga warisan budaya agar tidak tergerus zaman. Komunitas Kotaseger mencoba menghidupkan kembali tradisi diskusi budaya yang sempat hilang dari ruang publik, khususnya di kalangan muda.
Selain mempertemukan pelaku seni dari berbagai latar belakang, kegiatan ini juga menjadi ruang untuk refleksi dan kritik terhadap situasi kebudayaan di Gresik saat ini. Dengan pendekatan spiritual, estetis, dan intelektual, Kotaseger berupaya memadukan nilai lama dan wacana baru agar seni tidak hanya lestari, tetapi juga adaptif.
“Kami berharap kegiatan ini menjadi inspirasi dan penggerak bagi komunitas seni lainnya untuk melakukan hal serupa. Tidak perlu mewah, yang penting konsisten dan membawa manfaat,” ujar Ulum menutup perbincangan malam itu.
Museum Jadi Pusat Spirit Budaya
![]() |
Doc/Kotasegger |
Perlu jenengan ketahui, bahwa pemilihan halaman Museum Kanjeng Sepuh Sidayu sebagai lokasi acara bukan tanpa alasan. Menurut Mbah Ro'in, tempat itu memiliki nilai historis tinggi, menjadi simbol kebesaran budaya Gresik. Dengan menjadikannya sebagai lokasi tetap giat bulanan, Kotaseger ingin mengembalikan fungsi museum sebagai ruang hidup, bukan sekadar tempat menyimpan benda kuno.
Setiap sudut museum malam itu terasa hidup. Obrolan tentang sejarah, seni, dan gagasan masa depan kebudayaan mengalir alami di antara cangkir kopi dan lantunan sholawat. Seolah mempertegas bahwa budaya tidak pernah mati, selama masih ada yang menghidupkannya dengan cinta dan konsistensi.
Melalui Giat Khidmah Budaya, Kotaseger memperlihatkan bahwa seni dan kebudayaan bukan hal asing dalam kehidupan sehari-hari, melainkan bagian dari nafas masyarakat yang terus bergerak. Satu malam di Sidayu, satu pijakan untuk masa depan budaya Gresik yang lebih bernas.
Penulis: Arya Tantrah
Editor: Aryo_Helap
Tidak ada komentar untuk "Kotaseger Gelar Giat Khidmah Budaya di Sidayu, Ajak Pegiat Seni Bangun Silaturahmi"