Malam Istimewa 10 Muharrom, Katar Jrengik Ajak Warga Berbagi

Malam Istimewa 10 Muharrom, Katar Jrengik Ajak Warga Berbagi
Malam Istimewa 10 Muharrom, Katar Jrengik Ajak Warga Berbagi (Foto : Doc/Katar Jrengik

SastraNusa.id, Sampang – Malam 10 Muharrom 1447 Hijriyah menjadi momentum penuh makna di Dusun Kolla, Desa Jungkarang, Kecamatan Jrengik, Kabupaten Sampang. Karang Taruna Kecamatan Jrengik menggelar acara santunan anak yatim yang dipadukan dengan tausiyah kemuliaan bulan Muharrom, diiringi dengan semangat gotong royong lintas elemen masyarakat.

Kegiatan tersebut dipusatkan di halaman warga setempat dan dihadiri oleh puluhan anak yatim serta ratusan warga. Tampak hadir pula jajaran organisasi dan komunitas dari berbagai unsur, antara lain

GP Ansor, Banser, KNPI, IPNU, Formasa, FPI, Yayasan Alhamidiyah, PJ Desa Jungkarang, BPD, Karang Taruna Trengginas, Remas Nurul Jadid, Majlis Dzikir Suramadu, Gerakan Peduli Anak Yatim, hingga Cahaya Dekorasi.

Nuryanto: Santunan Ini Wujud Cinta Sosial dari Pemuda

Ketua Karang Taruna Kecamatan Jrengik yang juga bertindak sebagai Ketua Panitia, Nuryanto, menegaskan bahwa kegiatan ini lahir dari kesadaran bersama untuk merawat nilai-nilai sosial dan keagamaan.

“Ini bukan hanya acara santunan, tapi gerakan sosial yang melibatkan banyak pihak. Semua turun tangan. Anak-anak yatim adalah tanggung jawab moral kita semua,” ungkapnya di tengah sambutan.

Ia berharap kebersamaan ini dapat terus tumbuh dan menjadi kegiatan rutin tahunan sebagai bentuk pengabdian pemuda kepada masyarakat.

Tausiyah Singkat oleh Ach. Fatoni: Muharrom Adalah Bulan Amal

Acara makin khidmat dengan kehadiran pemateri ke-Muharroman, Ach. Fatoni, yang menyampaikan tausiyah singkat tentang keutamaan bulan Muharrom. Ia menjelaskan bahwa Muharrom termasuk bulan yang dimuliakan dalam Islam, dan sangat dianjurkan untuk memperbanyak amal saleh.

"Termasuk menyantuni anak yatim seperti malam ini, adalah amalan yang sangat dianjurkan.

Nabi SAW menempatkan penyantun anak yatim di sisi beliau kelak di surga,” ujar Fatoni di hadapan hadirin.

Ia mengajak semua elemen untuk tidak menjadikan santunan sekadar seremoni tahunan, tetapi menjadikannya sebagai bagian dari karakter hidup sosial.

Anak-anak yatim mendengarkan materi tentang keutamaan bulan Muharrom di Masjid Nurul Jadid (Foto : Doc/ Katar Jrengik)

Dukungan Pemerintah Desa dan Elemen Masyarakat

Kegiatan ini turut mendapat dukungan langsung dari PJ Kepala Desa Jungkarang, Muhammad Wahid Safri, yang hadir bersama jajaran BPD. Dalam sambutannya, ia menyampaikan apresiasi atas inisiatif dan kekompakan seluruh pihak, khususnya pemuda Karang Taruna.

“Kegiatan ini luar biasa. Semoga bisa terus dilanjutkan dan menjadi contoh untuk desa-desa lain. Karang Taruna sudah membuktikan diri sebagai kekuatan sosial yang layak diberi ruang dan dukungan,” tuturnya.

Organisasi kepemudaan seperti GP Ansor dan Banser, KNPI, IPNU, serta unsur lain seperti Formasa, FPI, dan berbagai komunitas lokal, ikut terlibat dalam pendanaan, pendampingan, hingga distribusi santunan. Dukungan teknis datang dari Cahaya Dekorasi yang menata tempat acara dengan sederhana namun meriah.

Anak-Anak Yatim Bahagia, Warga Tersentuh

Setelah tausiyah dan doa bersama, santunan berupa uang tunai dan bingkisan diberikan langsung kepada para anak yatim. Senyum bahagia tampak menghiasi wajah mereka yang menerima dengan rasa syukur. Malam itu menjadi momen istimewa yang meninggalkan kesan mendalam bagi semua yang hadir.

Langkah Awal Menuju Gerakan Sosial Berkelanjutan

Dalam penutupan acara, Nuryanto kembali menekankan bahwa kegiatan ini bukan akhir, melainkan awal dari langkah-langkah sosial yang lebih luas. Ia mengajak seluruh elemen masyarakat untuk terus bersinergi menjaga nilai kemanusiaan dan kepedulian di tengah kehidupan bermasyarakat.

"Karang Taruna akan terus hadir dan berperan aktif dalam menjawab persoalan sosial di tengah masyarakat,” tutupnya.

Malam 10 Muharrom di Dusun Kolla bukan hanya tentang pemberian santunan, tapi juga tentang kekuatan kolaborasi dan semangat gotong royong yang menyatukan lintas generasi dan organisasi dalam bingkai cinta kepada sesama.*

Tidak ada komentar