Desa Asem Nonggal Torehkan Prestasi di Ajang BBGRM XXII Kabupaten Sampang
![]() |
PJ Desa Asem Nonggal, Moh Zaini, bersama Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi dan Wakil Bupati Sampang, Lora Mahfudz AQ. (Foto : Doc. Masluroh Polagan) |
SastraNusa.id, Sampang - Desa Asem Nonggal, Kecamatan Jrengik, berhasil menorehkan catatan membanggakan. Dalam ajang Lomba Video Kreatif Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) XXII Kabupaten Sampang tahun 2025, desa ini berhasil meraih Juara Dua Kategori Video Favorit.
Pencapaian tersebut disambut suka cita oleh masyarakat desa. Antusiasme warga yang berperan serta dalam pembuatan video menjadi bukti bahwa semangat gotong royong tidak hanya hidup dalam kegiatan nyata, tetapi juga mampu dikemas dalam karya kreatif. Penghargaan ini sekaligus menegaskan bahwa Asem Nonggal memiliki potensi yang layak diperhitungkan dalam dunia kreatif lokal.
Piagam penghargaan diserahkan langsung oleh Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, pada Sabtu, 17 Agustus 2025. Momentum itu terasa semakin istimewa karena bertepatan dengan peringatan HUT ke-80 Republik Indonesia.
Pj Kepala Desa Asem Nonggal, Moh. Zaini, menyampaikan rasa syukur atas penghargaan tersebut. Menurutnya, keberhasilan ini tidak lepas dari kekompakan masyarakat yang selalu mendukung program desa.
“Alhamdulillah, prestasi ini menjadi bukti bahwa warga Asem Nonggal memiliki semangat kebersamaan yang kuat. Semua elemen masyarakat ikut terlibat, mulai dari pemuda, ibu-ibu, hingga tokoh masyarakat.
Inilah kekuatan gotong royong yang kami wujudkan dalam sebuah karya,” ujar Zaini dengan penuh rasa bangga.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa penghargaan tersebut bukan hanya tentang lomba, melainkan simbol kebersamaan. Proses produksi video dilakukan secara sederhana, namun penuh makna. Dari ide cerita, pengambilan gambar, hingga editing dilakukan dengan gotong royong. Hasilnya mampu memikat juri sekaligus menarik perhatian publik.
Lomba Video Kreatif BBGRM XXII Kabupaten Sampang menjadi ajang penting yang mempertemukan kreativitas dan nilai kebersamaan. Setiap desa maupun kelurahan diminta menampilkan potensi lokal serta menanamkan nilai gotong royong dalam karya video yang diproduksi.
Tujuan utama dari kegiatan ini adalah menghidupkan kembali semangat kebersamaan di tengah masyarakat modern. Di era serba digital, lomba semacam ini menjadi sarana baru untuk mengajak warga agar tetap menjaga nilai luhur budaya bangsa.
Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi kepada seluruh peserta. Menurutnya, video kreatif adalah sarana efektif untuk memperlihatkan potensi desa sekaligus memperkuat identitas sosial masyarakat. “Gotong royong adalah jati diri bangsa. Melalui lomba ini, kita ingin mengingatkan kembali bahwa semangat kebersamaan adalah modal utama pembangunan daerah,” ucapnya.
Keberhasilan Desa Asem Nonggal meraih Juara Dua memberi inspirasi tersendiri bagi desa-desa lain di Kecamatan Jrengik maupun di Kabupaten Sampang. Dengan sumber daya yang terbatas, Asem Nonggal mampu membuktikan bahwa kreativitas dan kekompakan masyarakat jauh lebih berharga daripada fasilitas mewah.
Warga desa pun merasa bangga karena karya mereka diapresiasi di tingkat kabupaten. Bagi para pemuda, penghargaan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya dan menunjukkan bahwa desa bukan hanya tempat tinggal, melainkan pusat kreativitas yang mampu menghasilkan karya bernilai.
Selain itu, penghargaan ini juga menjadi dorongan bagi pemerintah desa untuk terus mendukung kegiatan positif masyarakat. Moh. Zaini menegaskan bahwa ke depan, Asem Nonggal akan terus melibatkan warga dalam program-program desa berbasis kebersamaan dan inovasi.
Bulan Bhakti Gotong Royong Masyarakat (BBGRM) yang digelar setiap tahun sesungguhnya bukan hanya sebuah seremoni.
Lebih dari itu, kegiatan ini menjadi refleksi tentang pentingnya menjaga nilai luhur yang diwariskan para pendahulu.Di tengah perkembangan zaman yang serba cepat, gotong royong sering kali tergerus oleh individualisme.
Namun melalui ajang BBGRM, pesan kebersamaan kembali digaungkan. Desa Asem Nonggal menjadi salah satu contoh nyata bahwa nilai gotong royong masih hidup dan bisa diwujudkan.
“Penghargaan ini bukan akhir, melainkan awal untuk terus menjaga api kebersamaan. Harapan saya, semangat gotong royong tidak hanya berhenti di lomba, tetapi terus mengalir dalam kehidupan sehari-hari,” tutup Moh. Zaini.
Dengan prestasi ini, Desa Asem Nonggal semakin dikenal sebagai desa yang solid dan kreatif. Pemerintah kabupaten pun berharap agar semangat yang ditunjukkan dapat menginspirasi desa-desa lain.
Lebih dari sekadar penghargaan, kemenangan ini adalah pengingat bahwa pembangunan daerah tidak selalu bergantung pada anggaran besar, melainkan pada kesediaan masyarakat untuk bersatu dan bergerak bersama.
Bagi warga Asem Nonggal, penghargaan Juara Dua ini menjadi modal berharga untuk terus melangkah ke depan. Mereka yakin, dengan kebersamaan, desa akan semakin maju, mandiri, dan bermartabat.*
Penulis : iebenk