SN TOP

Perkuat Pendidikan Agama, SMAN 1 Enam Lingkung Gandeng KUA Padang Pariaman

Situasi saat siswa SMAN 1 Enam Lingkung sedang Sholat/SastraNusa.id/Jeki arianto

SastraNusa.id, Padang Pariaman – Upaya memperkuat pendidikan keagamaan di sekolah kembali mendapat perhatian serius. SMAN 1 Enam Lingkung, Kabupaten Padang Pariaman, resmi menggandeng Kantor Urusan Agama (KUA) Padang Pariaman melalui penandatanganan Memorandum of Understanding (MoU) pada program pembinaan keagamaan.

Kegiatan ini disusun sebagai langkah strategis untuk menanamkan kesadaran beribadah sejak dini, khususnya dalam hal pelaksanaan shalat lima waktu. Melalui kerja sama tersebut, siswa diberikan arahan langsung dari tim KUA tentang pentingnya ibadah yang menjadi tiang utama dalam kehidupan seorang muslim.

Suasana aula sekolah yang luas menjadi tempat pelaksanaan penyuluhan. Kehadiran para siswa dalam jumlah penuh menandakan antusiasme besar terhadap program yang baru dijalankan ini. Para pemateri dari KUA menjelaskan tata cara ibadah sekaligus menguraikan hikmah yang terkandung di dalamnya.

“Pentingnya MoU ini adalah agar siswa mendapatkan ilmu keagamaan yang lebih baik dan benar dari ahlinya,” kata Kepala SMAN 1 Enam Lingkung, Dra Rahmawati, M.Si.

Penyuluhan Rutin Setiap Bulan

Kegiatan keagamaan di SMAN 1 Enam Lingkung/SastraNusa.id/Jeki arianto

Melalui kesepakatan tersebut, kegiatan penyuluhan berlangsung dua kali setiap bulan pada hari Jumat. Tim KUA hadir secara langsung memberikan materi tentang kewajiban shalat Jumat bagi siswa laki-laki dan solat lima waktu. Program ini diharapkan mampu menanamkan kebiasaan ibadah yang konsisten di kalangan siswa.

Materi yang diberikan tidak hanya sebatas teori, tetapi juga penekanan terhadap praktik sehari-hari. Siswa diajak untuk membiasakan shalat tepat waktu baik di sekolah maupun di rumah. Dengan pendekatan itu, nilai keagamaan tidak hanya menjadi wawasan, melainkan juga bagian dari gaya hidup.

Rahmawati menegaskan bahwa pihaknya ingin siswa memperoleh bimbingan langsung dari lembaga resmi yang berkompeten di bidang keagamaan. Hal ini menurutnya akan memperkuat pembinaan yang selama ini sudah dijalankan di sekolah.

“Kami berharap kualitas spiritual anak didik meningkat seiring dengan perkembangan akademik yang mereka raih,” ungkap Rahmawati menambahkan.

Dorongan Membiasakan Diri Beribadah

Selain penyuluhan, sekolah juga menekankan pembiasaan ibadah berjamaah. Setiap pekan siswa diarahkan untuk melaksanakan shalat Zuhur bersama di sekolah. Kegiatan ini dianggap penting karena mampu membangun kebersamaan sekaligus melatih kedisiplinan.

Pihak humas sekolah, Widiya, menuturkan bahwa kegiatan keagamaan ini bukan hanya memberi pemahaman, tetapi juga mendorong pembiasaan. Menurutnya, ibadah shalat harus diposisikan sebagai kebutuhan utama dalam kehidupan seorang muslim.

Selain itu, siswa juga mendapat pembelajaran lain seperti olahraga rutin hingga seni bela diri tradisional yang diintegrasikan dalam kegiatan sekolah. Semua itu dirancang untuk membentuk siswa yang seimbang antara akademik, fisik, dan spiritual.

“Setiap pendidikan bukan hanya kewajiban, tetapi juga kebutuhan untuk bekal kehidupan masa depan,” ujar Widiya.

Guru Tekankan Pentingnya Shalat Jumat

Dukungan penuh terhadap kerja sama ini juga datang dari tenaga pengajar. Para guru menekankan bahwa shalat Jumat merupakan kewajiban bagi siswa laki-laki yang tidak boleh ditinggalkan. Sementara bagi seluruh siswa, shalat lima waktu harus menjadi prioritas utama.

Dalam penyuluhan, guru menjelaskan bahwa ibadah berjamaah dapat membangun rasa persaudaraan. Siswa yang terbiasa beribadah bersama akan lebih mudah membangun solidaritas serta semangat kebersamaan di luar kegiatan keagamaan.

Pembinaan ini diyakini mampu menanamkan karakter positif pada diri siswa. Tidak hanya mendidik tentang akhlak, tetapi juga membentuk kepribadian yang lebih disiplin dalam kehidupan sehari-hari.

“Ketika siswa terbiasa melaksanakan shalat berjamaah, karakter kebersamaan akan tumbuh dengan sendirinya,” ucap seorang guru saat ditemui usai penyuluhan.

Manfaat Jangka Panjang bagi Siswa

Selain kegiatan keagamaan di SMAN 1 Enam Lingkung/SastraNusa.id/Jeki Arianto

Melalui kolaborasi ini, sekolah menilai siswa akan lebih mudah memahami nilai agama yang sesungguhnya. Penyuluhan yang rutin dijalankan akan mencetak generasi muda dengan akhlak yang lebih kuat, sekaligus memberikan fondasi spiritual yang akan mereka bawa hingga ke masyarakat.

Kegiatan yang digelar bukan semata untuk meningkatkan pengetahuan agama, tetapi juga mendorong siswa agar mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari. Pembiasaan yang dimulai dari sekolah diharapkan terus berlanjut hingga di rumah dan lingkungan sekitar.

Pihak sekolah percaya bahwa keterlibatan KUA memberi warna baru dalam pembinaan keagamaan di lingkungan pendidikan. Dengan pemahaman yang lebih luas dari para penyuluh, siswa memiliki kesempatan besar untuk menggali ilmu agama secara lebih mendalam.

“Kami ingin anak didik semakin bertambah wawasan agamanya sehingga bisa menjadi pribadi yang lebih baik di masa depan,” ungkap salah satu guru SMAN 1 Enam Lingkung.

Kerja sama antara SMAN 1 Enam Lingkung dan KUA Padang Pariaman menjadi langkah penting dalam penguatan pendidikan keagamaan di sekolah. Melalui program rutin berupa penyuluhan dan pembiasaan ibadah, siswa tidak hanya mendapat pengetahuan, tetapi juga pengalaman nyata dalam menjalankan kewajiban agama.

Dengan dukungan penuh dari pihak sekolah, guru, serta KUA, diharapkan generasi muda mampu tumbuh menjadi pribadi yang berakhlak mulia, disiplin, dan berkomitmen terhadap nilai keagamaan. Program ini sekaligus menegaskan bahwa pendidikan bukan hanya soal akademik, melainkan juga pembentukan karakter yang utuh.

Penulis: Jeki Arianto