Seluruh Sampang Diimbau Hentikan Aktivitas Saat Adzan, Ada Apa?

Seluruh Sampang Diimbau Hentikan Aktivitas Saat Adzan, Ada Apa?
Seluruh Sampang Diimbau Hentikan Aktivitas Saat Adzan, Ada Apa/SastraNusa.id/Iebenk

SastraNusa.id, Sampang – Sebuah seruan spiritual sekaligus sosial kembali menggema dari tanah Madura. Pemerintah Kabupaten Sampang resmi mengeluarkan Surat Edaran Nomor: 450/113/434.012/2025 yang menginstruksikan seluruh elemen masyarakat untuk menghentikan segala bentuk aktivitas saat adzan berkumandang.

Imbauan ini tak sekadar simbolik, melainkan menjadi bagian dari visi religius “Sampang Hebat dan Bermartabat Plus”.

Dalam surat edaran yang ditandatangani Bupati Sampang, H. Slamet Junaidi, pada 6 Agustus 2025 itu, masyarakat secara luas diajak untuk melaksanakan Sholat Fardhu secara berjamaah di awal waktu.

Tak hanya ASN dan pegawai pemerintah, imbauan ini juga menyasar lintas profesi, termasuk pedagang, nelayan, pekerja bangunan, tenaga medis, pelajar, hingga pengurus masjid.

Bukan Sekadar Imbauan Biasa

Edaran yang juga diteken oleh Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kabupaten Sampang, KH. A. Nashir Sayuti, memuat pesan mendalam tentang penguatan nilai religius dalam kehidupan sehari-hari.

Dengan tegas disebutkan bahwa seluruh aktivitas kerja dan kesibukan lainnya dihentikan sejenak begitu adzan berkumandang, untuk kemudian segera menunaikan sholat secara berjamaah.

Gerakan ini digelorakan melalui tajuk: “Gerakan Sholat Berjama’ah di Awal Waktu”

Seruan ini ditujukan kepada:

  • 1. ASN, Kepala OPD/UPTD dan seluruh jajaran pemerintahan;

  • 2. TNI dan Polri;

  • 3. Lembaga negara, vertikal, BUMN dan BUMD;

  • 4. Sekolah, madrasah, pondok pesantren;

  • 5. Pengurus masjid dan musholla;

  • 6. Rumah sakit, puskesmas;

  • 7. Serta berbagai kalangan profesi seperti petani, pedagang, dan nelayan.

Suara Religi di Tengah Deru Kesibukan

Tujuan utama dari edaran ini adalah menumbuhkan kesadaran kolektif akan pentingnya ketaatan kepada Allah SWT di tengah aktivitas duniawi. Bupati berharap seluruh lapisan masyarakat bisa menanamkan nilai keimanan secara konsisten, tanpa melihat waktu dan tempat.

“Saat adzan berkumandang, hentikan semuanya. Jadikan momen itu sebagai panggilan suci yang harus diprioritaskan,” demikian isi kutipan dalam surat edaran tersebut.

Langkah ini sekaligus menjadi pesan moral yang kuat di tengah kehidupan modern yang makin cepat dan seringkali menggerus waktu ibadah. Pemerintah daerah meyakini bahwa dengan kekuatan doa bersama, Sampang bisa menjadi wilayah yang diberkahi dan bermartabat dari sisi spiritual maupun sosial.

Respons Positif Tokoh dan Masyarakat

Sejumlah tokoh masyarakat menyambut baik edaran tersebut. Beberapa pesantren bahkan telah menjadikan isi surat ini sebagai bagian dari penguatan kedisiplinan spiritual para santri. Sementara di lingkungan OPD, sudah mulai dilakukan penyesuaian jadwal agar tidak mengganggu waktu sholat berjamaah.

“Edaran ini bukan sekadar imbauan religius, tapi bentuk kecintaan pemimpin pada masyarakatnya. Ini gerakan moral dan spiritual yang harus kita dukung bersama,” ucap salah satu tokoh agama di Kecamatan Jrengik.

Harapan: Sholat Menjadi Pusat Perubahan

Melalui gerakan ini, Pemkab Sampang berharap nilai-nilai ketuhanan tidak hanya berhenti dalam ranah ibadah individu, tetapi menjelma menjadi kekuatan kolektif yang menyejukkan ruang sosial. Ketika sholat menjadi prioritas, maka akhlak, kedisiplinan, dan rasa tanggung jawab juga akan tumbuh lebih kokoh di tengah masyarakat.

Bupati juga menutup edaran tersebut dengan doa agar semua pihak senantiasa dalam limpahan rahmat dan ampunan Allah SWT: Aamiin Ya Rabbal ‘Alamin.*

Tidak ada komentar untuk "Seluruh Sampang Diimbau Hentikan Aktivitas Saat Adzan, Ada Apa?"