SN TOP

SMAN 1 Lubuk Basung dan KUA Bersinergi Tanamkan Disiplin Sholat Berjamaah pada Siswa

Situasi kegiatan di lapangan/SastraNusa.id/Jeki Arianto

SastraNusa.id, Lubuk Basung Agam – SMAN 1 Lubuk Basung, Kabupaten Agam, terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat pendidikan keagamaan di lingkungan sekolah. Upaya ini diwujudkan dengan penandatanganan Memorandum of Understanding (MOU) bersama Kantor Urusan Agama (KUA) Lubuk Basung pada Jumat, 22 Agustus 2025.

Kerja sama tersebut berfokus pada pembinaan ibadah sholat berjamaah, khususnya Sholat Jumat dan Sholat Zuhur, yang akan dilakukan dengan rutin oleh siswa. Pihak sekolah menilai langkah ini penting agar generasi muda tidak hanya unggul dalam bidang akademik tetapi juga punya pengertian tentang agama.

Penandatanganan MOU berlangsung di Aula SMAN 1 Lubuk Basung yang memiliki kapasitas besar sehingga mampu menampung seluruh peserta penyuluhan. Dalam kesempatan itu, hadir pula penyuluh agama Zulfahmi, S.Sos, dan Dodi Mulya Putra, S.Hi, sebagai narasumber dari KUA yang memberikan materi seputar pentingnya sholat berjamaah.

Kepala SMAN 1 Lubuk Basung, Hendra Putra, S.Pd., M.Pd., menyampaikan bahwa kerja sama dengan KUA dilakukan agar para siswa memperoleh bimbingan yang lebih terarah mengenai kehidupan beragama.

“MOU ini kami lakukan supaya anak didik mendapatkan ilmu pengetahuan yang lebih baik. KUA adalah lembaga yang sangat memahami persoalan keagamaan, sehingga kami percaya langkah ini akan membawa manfaat besar bagi perkembangan karakter siswa,” ujar Hendra Putra.

Selain memberikan pembinaan rutin setiap hari Jumat, pihak KUA juga mendampingi sekolah dalam membiasakan siswa melaksanakan sholat lima waktu. Dengan begitu, diharapkan terbentuk kebiasaan positif yang dapat dibawa ke lingkungan keluarga maupun masyarakat. Penyuluhan ini bukan hanya menekankan pada kewajiban sholat, tetapi juga membangun kesadaran akan pentingnya kedisiplinan dan kebersamaan.

Dalam penyampaiannya, penyuluh KUA menekankan bahwa sholat berjamaah merupakan sarana mempererat persaudaraan di antara sesama muslim. Para siswa terlihat antusias mengikuti materi, bahkan banyak yang mencatat penjelasan agar bisa dipelajari kembali di rumah.

“Sholat adalah tiang agama. Jika sholat dijaga, maka kehidupan akan lebih teratur dan terarah,” ungkap Zulfahmi di hadapan ratusan siswa.

Kerja sama ini sekaligus menjadi bentuk nyata dukungan sekolah terhadap program Kementerian Agama yang mendorong pembinaan keagamaan di lingkungan pendidikan. Melalui pendekatan langsung dari penyuluh, siswa lebih mudah memahami makna sholat bukan sekadar kewajiban, melainkan kebutuhan yang harus dipenuhi setiap muslim.

Dodi Mulya Putra, salah seorang penyuluh KUA Lubuk Basung, menambahkan bahwa pihaknya akan terus berupaya menyesuaikan metode pembinaan yang tepat guna kesesuaian psikologis remaja.

“Kami ingin siswa merasa nyaman dalam menerima materi. Bukan dengan paksaan, melainkan dengan pendekatan persuasif agar mereka sadar akan pentingnya menjalankan sholat berjamaah,” ucap Dodi Mulya Putra.

Pihak sekolah menyambut baik metode pembinaan yang diterapkan KUA. Menurut Hendra Putra, pendekatan yang ramah dan edukatif dapat membantu siswa lebih terbuka dalam menerima nilai-nilai keagamaan. Hal ini sejalan dengan tujuan pendidikan karakter yang sedang digalakkan di SMAN 1 Lubuk Basung.

Kegiatan penyuluhan yang berlangsung setiap pekan menjadi agenda tetap yang melibatkan seluruh siswa laki-laki untuk Sholat Jumat dan seluruh siswa tanpa kecuali untuk Sholat Zuhur. Selain itu, guru juga dilibatkan dalam pengawasan agar kegiatan ini berjalan disiplin.

“Setiap Jumat, aula sekolah menjadi pusat kegiatan keagamaan. Kami melihat siswa semakin memahami makna kebersamaan melalui sholat berjamaah,” jelas Hendra Putra.

Antusiasme siswa terlihat jelas dalam setiap sesi penyuluhan. Banyak yang mengajukan pertanyaan seputar tata cara ibadah dan hal-hal yang sering menjadi kendala dalam praktik sehari-hari. Penyuluh pun memberikan jawaban dengan bahasa yang sederhana dan mudah dipahami.

“Kami senang siswa aktif bertanya. Itu artinya mereka benar-benar ingin tahu dan ingin memperbaiki ibadahnya,” kata Zulfahmi.

Doc SastraNusa.id/Jeki Arianto

Kerja sama ini diharapkan mampu menumbuhkan generasi muda yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga matang secara spiritual. D

Pasalnya kegiatan tersebut diharapkan bisa menumbuhkan generasi muda yang aktif dalam hal spiritual dan intelektual.

Menurut pengakuan beberapa siswa, kegiatan penyuluhan membuat mereka lebih sadar akan pentingnya sholat berjamaah. Bahkan, sebagian menyebutkan bahwa kebiasaan tersebut kini juga mereka lakukan di rumah bersama keluarga.

“Setelah ikut penyuluhan, saya jadi lebih rajin sholat berjamaah di masjid dekat rumah. Rasanya berbeda, lebih tenang dan lebih bersemangat,” ujar salah seorang siswa kelas XI.

MOU antara SMAN 1 Lubuk Basung dan KUA Lubuk Basung ini akan terus berlanjut dengan program pembinaan berkelanjutan. Tidak menutup kemungkinan ke depan, materi pembinaan juga diperluas mencakup akhlak, toleransi, dan nilai-nilai sosial yang relevan dengan kehidupan remaja.

Dengan langkah strategis ini, SMAN 1 Lubuk Basung berharap seluruh siswa memiliki fondasi agama yang kuat sehingga bisa menjawab atau menghadapi tantangan zaman dengan baik. Sholat berjamaah bukan hanya tentang ibadah, tetapi juga sarana membangun disiplin, kebersamaan, serta tanggung jawab sosial.

Penulis: Jeki Arianto / Editor: Fauzi