Sampaikan Kapan Live TikTok Dimatikan? Hingga Kini Belum Aktif Loh!
![]() |
Sampaikan Kapan Live TikTok Dimatikan? Hingga Kini Belum Aktif Loh! (ilustrasi) |
SASTRANUSA.ID - Sejak akhir Agustus, jagat maya dihebohkan oleh kabar terhentinya fitur siaran langsung di aplikasi TikTok. Bagi sebagian besar kreator, fitur ini bukan sekadar hiburan, melainkan sumber penghasilan yang cukup menjanjikan. Kondisi tersebut membuat banyak pengguna bertanya-tanya apa yang sebenarnya terjadi.
Situasi ini tentu membuat semakin menarik perhatian, karena penghentian layanan bertepatan dengan merebaknya aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah Indonesia. Kabar tersebut segera menjadi perbincangan hangat, baik di dunia nyata maupun media sosial. Banyak yang menilai keputusan tersebut memiliki kaitan erat dengan kondisi sosial yang sedang berlangsung.
Fitur TikTok Live sejatinya memberi peluang besar bagi kreator untuk memperoleh uang melalui interaksi dengan penonton. Saat tiba-tiba dihentikan, tentu menimbulkan kekhawatiran karena sebagian kreator menjadikan Live sebagai sumber pemasukan utama. Kondisi ini tentu membuka pertanyaan, apakah penghentian hanya bersifat sementara atau justru akan berlangsung lebih lama.
Sejak 31 Agustus Fitur Live Tidak Bisa Digunakan
Berdasarkan pantauan SastraNusa.id, sejak 31 Agustus 2025 fitur TikTok Live tidak dapat diakses. Hingga memasuki 2 September 2025, layanan itu masih belum aktif kembali. Perubahan ini dirasakan serentak di berbagai daerah, sehingga bukan hanya kendala teknis biasa.
Atas fenomena itu, akhirnya berbagai spekulasi bermunculan. Sebagian mengaitkan penghentian tersebut dengan situasi politik, sementara lainnya menilai ada faktor keamanan digital yang lebih besar. Meski begitu, kepastian tetap hanya bisa didapat dari pihak TikTok selaku pengelola aplikasi.
Kondisi ini membuat sejumlah kreator konten terpaksa menghentikan aktivitasnya. Bagi mereka yang mengandalkan Live sebagai sumber utama pendapatan, terhentinya fitur tersebut jelas memberikan dampak signifikan.
Live TikTok Sebagai Sumber Penghasilan
Sekedar diketahui, bahwa fitur Live di TikTok tidak sekadar sarana berkomunikasi dengan penonton. Lebih jauh, fitur tersebut telah menjadi salah satu jalur utama bagi kreator untuk menghasilkan uang. Ada beberapa mekanisme yang membuat Live bernilai ekonomi.
Pertama, penonton bisa memberikan gift virtual yang dibeli dengan koin TikTok. Gift ini berbentuk berbagai item, mulai dari bunga hingga barang virtual premium. Bagi kreator, setiap gift memiliki nilai yang nantinya dapat ditukar.
Kedua, gift yang diterima otomatis dikonversi menjadi Diamond. Diamond inilah yang kemudian menjadi saldo kreator. Nilai Diamond berbeda dari koin dan memiliki kurs konversi tersendiri yang ditentukan TikTok.
Ketiga, Diamond bisa dicairkan menjadi uang tunai melalui rekening atau PayPal. TikTok memang mengambil potongan tertentu, tetapi semakin banyak gift yang masuk, semakin besar pula potensi penghasilan kreator.
Selain itu, TikTok juga kerap mengadakan event Live berhadiah Diamond atau uang. Kreator yang aktif mengikuti tantangan harian atau mingguan biasanya mendapat bonus tambahan. Tidak berhenti sampai di situ, fitur TikTok Shop juga memberi peluang penjualan langsung selama siaran. Kreator dapat menampilkan produk di layar, lalu memperoleh komisi dari setiap pembelian.
Penghasilan Kreator Terhambat
Dengan mekanisme tersebut, tidak heran jika penghentian fitur Live menimbulkan keresahan. Apalagi belakangan ini, banyak kreator yang bergantung pada pendapatan dari gift maupun penjualan produk. Tanpa Live, arus pemasukan otomatis terputus.
Beberapa kreator mengungkapkan kekecewaan di media sosial, karena tidak bisa melanjutkan jadwal Live yang sudah direncanakan. Bahkan, ada yang mengalami kerugian akibat batalnya kerja sama promosi dengan brand tertentu.
Hal ini menunjukkan betapa besar peran TikTok Live dalam membentuk ekosistem digital kreator Indonesia. Artinya bukan hanya hiburan, fitur ini sudah menjadi bagian dari roda ekonomi kreatif.
Penjelasan dari TikTok
Menurut informasi yang berhasil SastraNusa.id himpun, pihak TikTok akhirnya memberikan pernyataan resmi. Juru bicara aplikasi tersebut menyampaikan, penghentian Live dilakukan sebagai langkah pengamanan tambahan. Keputusan itu diambil menyusul meningkatnya aksi unjuk rasa di sejumlah wilayah Indonesia.
Sehubungan dengan meningkatnya kekerasan dalam aksi unjuk rasa di Indonesia, lanjut dia, pihaknya mengambil langkah-langkah pengamanan tambahan guna menjaga TikTok sebagai ruang inspirasi yang akan dan beradab.
Selain menangguhkan fitur Live, TikTok juga berkomitmen menghapus konten yang melanggar panduan komunitas. Perusahaan menyebut akan terus memantau perkembangan situasi dan menyesuaikan kebijakan sesuai kebutuhan.
Kreator Menanti Kepastian
Meskipun sudah ada penjelasan resmi, banyak pihak masih menanti kepastian kapan fitur Live bisa kembali digunakan. Hingga kini belum ada informasi lebih detail mengenai waktu pemulihan layanan.
Beberapa kreator berharap penghentian tidak berlangsung lama karena menyangkut kelangsungan karier digital mereka. Sementara itu, pengguna biasa juga merasa kehilangan hiburan karena Live menjadi salah satu daya tarik utama TikTok.
Ketidakpastian ini pada akhirnya membuat diskusi publik semakin ramai. Artinya, tidak sedikit yang menilai penghentian fitur terlalu berlebihan.
Fitur Live TikTok telah menjadi salah satu pilar utama dalam dunia kreator digital di Indonesia. Penghentian sejak 31 Agustus 2025 menimbulkan dampak besar, baik dari sisi hiburan maupun ekonomi. Penjelasan resmi dari TikTok memang menegaskan adanya alasan keamanan, tetapi pertanyaan kapan layanan kembali aktif masih belum terjawab.
Situasi ini tentu memberi pelajaran penting bahwa platform digital sangat bergantung pada kebijakan perusahaan dan kondisi sosial di sekitarnya. Kreator diharapkan lebih bijak dalam mengelola sumber pendapatan agar tidak hanya mengandalkan satu fitur.*
Penulis: Fauzi