Pelatihan Kader Posyandu Diperkuat Demi Tekan Penyakit Menular

Situasi pelatihan kepada anggota Posyandu di Puskesmas Koto Bangko/SastraNusa.id/Jeki Arianto

SastraNusa.id, Padang Pariaman - Senyum dan semangat terlihat jelas dari wajah para kader yang memenuhi aula Puskesmas Koto Bangko. Selama empat hari berturut-turut, tempat ini menjadi pusat penyampaian ilmu tentang kesehatan masyarakat. Pelatihan kali ini tidak sekadar menjadi rutinitas tahunan, melainkan menjadi upaya serius memperkuat peran kader posyandu di wilayah Kecamatan Sungai Geringging.

Dua nagari yang menjadi wilayah kerja puskesmas tersebut, yaitu Nagari Sungai Sirah Kuranji Hulu dan Nagari Kuranji Hulu, mengirimkan para kader terbaiknya untuk terlibat langsung. Jumlah peserta dibatasi sebanyak 36 orang per hari, agar penyampaian materi lebih fokus dan interaktif. Pelatihan ini berlangsung dari awal minggu dan ditargetkan selesai pada hari keempat.

Di tengah ancaman berbagai penyakit menular yang makin kompleks, peningkatan kapasitas kader kesehatan di tingkat korong menjadi langkah paling masuk akal. Kader bukan sekadar pelengkap struktur pelayanan, tetapi menjadi ujung tombak dalam menyampaikan informasi yang akurat dan mendidik masyarakat secara langsung.

Pentingnya Pengetahuan Tentang Penyakit Menular

Dalam pelatihan ini, kader diberikan pemahaman mendalam mengenai penyakit menular, imunisasi, penyakit tidak menular, serta sanitasi lingkungan. Materi tersebut disampaikan langsung oleh dr. Ulfah Sectie Rahmadiani, seorang dokter umum yang bertugas di Puskesmas Koto Bangko. Penyampaian dilakukan secara sistematis dan disesuaikan dengan kondisi lapangan yang kerap dihadapi oleh para kader di masing-masing wilayah tugasnya.

Kepala Puskesmas Koto Bangko, Siskawati SKM, menjelaskan pentingnya pelatihan ini secara langsung kepada peserta. Menurutnya, pemberdayaan kader merupakan jembatan utama dalam memperkuat ketahanan kesehatan di tingkat keluarga dan lingkungan sekitar.

"Pelatihan pemberdayaan masyarakat kader posyandu sangat perlu diberikan pada mereka," ujarnya saat memberikan pengarahan hari pertama.

Siskawati juga menegaskan bahwa para kader merupakan perpanjangan tangan dari layanan kesehatan masyarakat yang memiliki pengaruh sangat kuat di lapangan. Ia berharap para peserta mampu menyampaikan informasi yang benar tentang pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan kepada masyarakat di sekitar mereka.

Empat Hari Pelatihan Penuh Materi Aksi

Setiap hari pelatihan diisi dengan diskusi, simulasi, dan praktik lapangan secara terbatas. Para kader diajak tidak hanya memahami teori, tetapi juga terlibat langsung dalam praktik komunikasi kesehatan, termasuk cara menyampaikan pesan kepada masyarakat dengan bahasa yang mudah dipahami.

"Memberikan informasi kepada masyarakat betapa pentingnya menjaga kebersihan dalam lingkungan demi kesehatan itu tidak cukup hanya dengan brosur atau pamflet. Harus ada peran aktif kader sebagai ujung tombaknya," kata Siskawati lagi, menekankan fungsi strategis mereka dalam perubahan perilaku masyarakat.

Selama pelatihan berlangsung, berbagai persoalan yang selama ini dihadapi kader juga dibahas terbuka. Salah satunya mengenai masih kurangnya pemahaman sebagian warga mengenai imunisasi, serta tantangan dalam mengajak warga melakukan pola hidup bersih dan sehat. Situasi ini menjadi motivasi utama dalam pelaksanaan pelatihan agar para kader memiliki pendekatan baru yang lebih efektif dan tepat sasaran.

Sinergi Antar Wilayah untuk Perubahan Nyata

Kegiatan pelatihan yang melibatkan dua nagari ini diharapkan mampu mempererat sinergi antarwilayah. Dengan adanya pola pelatihan yang seragam dan konten yang disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing nagari, maka hasil akhir pelatihan diharapkan bisa seragam dan terukur. Masing-masing kader juga diminta untuk menyusun rencana aksi di wilayah kerjanya setelah pelatihan selesai.

Puskesmas Koto Bangko memastikan bahwa kegiatan pelatihan semacam ini tidak berhenti sampai di sini saja. Akan ada pendampingan lanjutan dan evaluasi secara berkala guna memastikan materi yang telah disampaikan benar-benar diterapkan secara nyata di lapangan.

"Kalau pelatihan seperti ini dilakukan secara konsisten, nanti lebih baik lagi ke depannya tentang kesehatan masyarakat," ungkap Siskawati dengan penuh keyakinan.

Menggerakkan Masyarakat dari Bawah

Langkah Puskesmas Koto Bangko memperkuat kapasitas kader posyandu adalah bentuk keseriusan dalam menekan risiko penyakit di masyarakat. Terlebih lagi, tantangan kesehatan tidak hanya soal pengobatan, tetapi juga tentang pencegahan. Di sinilah peran kader menjadi sangat penting, sebagai penggerak perubahan perilaku yang dimulai dari rumah tangga.

Dengan adanya pelatihan selama empat hari tersebut, diharapkan para kader semakin percaya diri dalam menjalankan tugasnya. Tidak hanya sebagai pelaksana posyandu, tetapi juga sebagai penyambung informasi kesehatan yang bisa diandalkan masyarakat.

Jika para kader kuat dan dibekali dengan pengetahuan serta keterampilan yang cukup, maka ketahanan kesehatan masyarakat di tingkat bawah akan semakin tangguh. Dan harapan besar yang digantungkan dari pelatihan ini adalah munculnya perubahan yang dimulai dari langkah-langkah kecil namun berkelanjutan.

Penulis: Jeki Arianto

Tidak ada komentar untuk "Pelatihan Kader Posyandu Diperkuat Demi Tekan Penyakit Menular"